Ahad 12 Mar 2017 15:19 WIB

Hidayatullah Bentuk Asosiasi Pengusaha

Rep: Binti Sholikah/ Red: Agung Sasongko
Pengusaha Muslim/Ilustrasi
Foto: Blogspot.com
Pengusaha Muslim/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dewan Pimpinan Pusat Hidayatullah berupaya menjadikan kadernya sebagai pengusaha untuk mendukung kemandirian bangsa. Hidayatullah juga membentuk Asosiasi Pengusaha Hidayatullah (Aphida) sebagai wadah kader yang menjadi pelaku ekonomi.

Pengukuhan Aphida dilakukan dalam Rakornas Ekonomi Hidayatullah bertema Mensinergikan Potensi Menuju Kemandirian Ekonomi di Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Jumat (10/3). Rakornas dihelat selama tiga hari berturut-turut dan melibatkan sekitar 250 dai pengusaha dari berbagai wilayah di tanah air.

“Kemandirian bangsa akan sempurna bila dikuatkan dengan kemandirian ekonomi. Hidayatullah sebagai elemen bangsa harus menjadi bagian kekuatan ekonomi karena ini merupakan pilar perjuangan. Caranya, Hidayatullah selalu mendorong dai-dainya untuk menjadi dai pengusaha,” kata Ketua Umum DPP Hidayatullah, Nashirul Haq, melalui keterangan resmi.

Selama ini, Hidayatullah menjalankan sejumlah bisnis, di antaranya jaringan ritel, media, properti, jasa keuangan syariah, perdagangan, manufaktur, garmen, food and beverage dan lainnya.

Untuk menguatkan para kader dai yang berkiprah di bidang bisnis, Hidayatullah menjalin kerjasama dengan Bank Muamalat berupa modal kerja dengan total nilai Rp 500 miliar. Dalam Rakornas tersebut dilakukan penyerahan modal kerja sebesar Rp 30 miliar oleh Direktur Korporasi Bank Muamalat Indra Sugiarto kepada Ketua Bidang Ekonomi DPP Hidayatullah Asih Subagyo.

“Ini merupakan tahap awal yang sudah direalisasikan Bank Muamalat kepada Hidayatullah,” ungkap Indra Sugiarto.

Hidayatullah juga menggandeng Koperasi Primer Syariah Nasional (KPSN) 212 untuk mengembangkan bisnis ritel di seluruh Indonesia. “Melalui kerjasama dengan Hidayatullah, Koperasi Syariah 212 bertekad mewujudkan gerakan satu keluarga satu pengusaha,” ujar Ketua I KPSN 212, Valentino Dinsi.

Sementar itu, Presiden Indonesia Islamic Business Forum (IIBF), Heppy Trenggono, mengajak umat Islam untuk menggalakkan gerakan Beli Indonesia Bela Indonesia. “Saya yakin bersama jaringan Hidayatullah di seluruh wilayah Nusantara dan militansi kader-kadernya, gerakan Beli Indonesia Bela Indonesia akan menjadi gerakan yang kuat dan membebaskan Indonesia dari penjajahan ekonomi,” ucap Heppy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement