REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Direktur Utama Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) Daarul Qur'an, Muhammad Anwar Sani melakukan uji coba layanan One Qur'an, salah satu pengembangan Qur'an Call New Edition, Rabu (8/3).
Melalui aplikasi ini, santri bisa secara langsung bertatap muka dengan guru lewat gadget yang dimilikinya. Sehingga, santri akan lebih muda memahami apa yang dijelaskan pengajar.
Anwar Sani sendiri mencoba untuk memperaktekkan tahsin langsung menggunakan smartphone pribadinya. ''Pembelajaran tahsin ini bertujuan memperbaiki, meningkatkan, dan memperkaya bacaan Alquran agar selalu benar dan sempurna. Baik dalam pengucapaan atau makraj huruf dan tajwid,''kata M Anwar Sani kepada Republika.co.id, Kamis (9/3).
CEO One Qur’an, Ismal Zeva mengatakan, One Qur'an merupakan platform pembelajaran Alquran secara tatap muka online, dua kali seminggu dengan kurikulum yang sudah disediakan.
''PPPA Daarul Qur’an berupaya mempertemukan siapapun yang ingin belajar Alquran dengan pengajar-pengajar Alquran terbaik se-Indonesia. Layanan ini juga bertujuan memfasilitasi para pengajar Alquran yang ada di seluruh pelosok nusantara,''ujarnya.
Ismal melanjutkan, program yang dibesutnya sangat memudahkan bagi kaum Muslimin yang ingin belajar Alquran namun mengalami kesulitan mencari guru ngaji di lingkungannya.
“Mudah-mudahan, layanan ini bisa memudahkan mereka yang susah mencari guru Alquran, nggak sempat atau nggak punya waktu datang ke tempat belajar Alquran dan malu atau gengsi belajar. Sehingga tidak ada alasan lagi untuk tidak belajar Alquran,” kata Ismal.
Selain pembelajaran tahsin, sambung Ismal, One Qur’an juga punya program tahfizh untuk memfasilitasi santri-santri yang ingin menghafal Alquran, memelihara, menjaga dan melestarikan kemurnian Kalamullah yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. ''Prosesnya dengan mengulang bacaan Alquran, baik dengan membaca atau mendengar,'' ucap Ismal.
Advertisement