Sabtu 04 Mar 2017 15:06 WIB

Khutbah Jumat di Depan Delegasi Raja Salman, Ini Pesan Kiai Ahsin

KH Ahsin Sakho Muhammad
Foto: dok istimewa
KH Ahsin Sakho Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah anggota keluarga dan delegasi Raja Salman berkesempatan mengikuti shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jumat (3/3). Tampil sebagai khatib adalah Ketua Dewan Penasehat Nusantara Mengaji Dr KH Ahsin Sakho Muhammad al-Hafiz.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Ahsin yang pernah menjabat sebagai rektor Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta menyampaikan khutbah berbahasa Arab dengan beberapa poin penting tentang kondisi dunia Islam dan prinsip-prinsip dasar agama Islam. Ulama kelahiran Cirebon, Jawa Barat ini mengemukakan saat ini dunia Islam masih dirundung berbagai macam cobaan. Perseteruan, pergolakan, dan peperangan antarsesama masih terus berlangsung di beberapa negara. 

“Sungguh dahsyat akibat dan ekses yang ditimbulkan dari peperangan ini. Ratusan ribu manusia  meninggal di medan perang,” kata penyebat gelar doktoral dengan yudisium mumtaz syaraful ‘ula (cumlaude) Universitas Islam, Madinah pada 1989 ini dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (4/3). 

Menurut Kiai Ahsin yang merupakan pakar ilmu qiraat satu-satunya di Indonesia ini, apa yang terjadi di dunia Islam saat ini jauh dari watak agama Islam yang rahmatan lil ‘alamin, penebar rahmat bagi seluruh alam. Dia menyebutkan pada masa lalu, kaum Muslimin juga mengalami kejadian yang serupa, bahkan sangat dahsyat. Menghadapi persoalan internal dan eksternal. Namun, umat Islam kembali bangkit dan menjadi masyarakat yang diperhitungkan dalam percaturan dunia. 

Kiai Ahsin menjelaskan, watak dasar Islam ada tiga yaitu rahmat (kasih sayang pada semua mahkluk), tawasuth (moderat), dan tasamuh (toleran). “Watak ini harus menjadi pijakan dalam semua kegiatan kaum Muslimin, mulai dari skala kecil sampai skala besar,” kata dia.

Kiai Ahsin menggambarkan perilaku Nabi Muhammad SAW dalam kesehariannya adalah yang manusiawi, wajar, mudah dalam semua urusan, tidak menyukarkan, pemaaf, empati, senang bergaul dengan siapa saja. Pribadi yang sangat mengesankan. Pribadi yang disegani baik kawan maupun lawan. Dunia tercerahkan oleh sosok yang agung ini.

“Inilah watak sebenarnya dari agama Islam,” kata dia. Sebaliknya ekstremisme, akan membawa dampak yang tidak baik dalam kehidupan dan tidak mencitrakan hal yang positif dalam perkembangan Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement