Senin 27 Feb 2017 20:54 WIB

SMA Labschool Jakarta Salurkan Wakaf Alquran dan Perlengkapan Shalat

Kepala SMA Labschool Jakarta Suparno Sastro dan pengurus Rohis bersama dengan anak-anak yatim dan pengurus panti asuhan Yayasan Darussalam Biaunillah.
Foto: Dok SMA Labschool Jakarta
Kepala SMA Labschool Jakarta Suparno Sastro dan pengurus Rohis bersama dengan anak-anak yatim dan pengurus panti asuhan Yayasan Darussalam Biaunillah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rohis SMA Labschool, Rawamangun, Jakarta Timur,  mengajak para siswa berwakaf Alquran dan perlengkapan shalat (mukena, sajadah dan sarung). “Wakaf tersebut dikumpulkan dari setiap kelas, kemudian didistribusikan kepada  10 mushalla/masjid  dan  panti asuhan di daerah Ramawangun, Jakarta Timur, dan sekitarnya,” kata Ketua Panitia Pelaksana Alvin dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (24/2/2017).

Wakaf Alquran dan perlengkapan shalat itu antara lain  disalurkan ke Yayasan Darussalam Biaunillah, Jumat (24/2/2017). Acara tersebut dihadiri oleh anak-anak yatim piatu dan pengurus panti. “Program wakaf Alquran dan perlengkapan shalat  ini adalah salah satu bentuk implementasi dari pembelajaran wakaf yang telah dipelajari oleh siswa,” tutur Alvin.

Pengurus Rohis SMA Labschool Jakarta, kata Alvin,  berharap program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, memiliki nilai guna bagi umat dalam menyiarkan dan merealisasikan nilai-nilai keIslaman sejak masa muda. “Sehingga,  tumbuh keimanan yang kokoh, berakhlak mulia (dengan membantu dan peduli terhadap sesama) dan semoga program ini menginspirasi generasi muda di sekolah lainnya,” papar Alvin.

Kepala sekolah SMA Labschool Jakarta Suparno Sastro menyambut positif program wakaf Alquran dan perlengkapan shalat tersebut. “Karena itu, kami   mendukung penuh program ini bisa direalisasikan,” ujar Suparno.

Dalam kesempatan tersebut Suparno menjelaskan sekilas tentang wakaf. Wakaf secara bahasa wakaf berarti berhenti atau menahan. “Berhenti atau menahan dalam hal ini, tentunya mengarahkan diri kita untuk senantiasa menahan diri dari hawa nafsu diri, yang cenderung pada kepentingan indiviualisme dan melalaikan rasa empati terhadap sesama,” tuturnya.

Dengan berwakaf, kata Suparno, seorang Muslim menyadari bahwa harta yang dia miliki saat ini hanyalah titipan dari Allah SWT, yang akan dimintai pertanggungjawabanya di hadapan Allah SWT. “Dari kesadaran tersebut diri kita akan memiliki empati terhadap sesama. Ada hak orang lain di dalam harta yang kita miliki,  sebagaimana ditegaskan oleh Allah SWT dalam Surah Ali Imran ayat 92,” papar Suparno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement