Kamis 23 Feb 2017 15:50 WIB
Belajar Kitab

Pendidikan Berbasis Kitab Kuning di Purwakarta Diapresiasi

KH Maruf Amin
Foto:
Dedi Mulyadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, pihaknya ingin program pendidikan berbasis kitab kuning ini mengikis generasi 'jurik' (hantu). Apa pasalnya? Jurik atau hantu itu, keluarnya malam hari. Hidupnya tidak napak ke tanah alias mengambang. Lalu, ketika mendengar suara azan ketakutan, dan malah tidur. Sedangkan, siang harinya mereka tak berani keluar rumah.

"Generasi jurig ini harus dihilangkan," ujar Dedi.

Maka itu, anak-anak SD dan SMP di Purwakarta, pukul 06.00 WIB sudah masuk kelas. Setengah jam sebelum belajar, mereka dibiasakan membaca Alquran. Sekarang ditambah dengan membaca kitab kuning. Dengan cara ini, diharapkan ilmu pengetahuan yang mereka terima akan bersinergis dengan ilmu agama.

Nanti, lanjut Dedi, akan lahir musisi dari santri, ahli biologi dari santri, ahli kedokteran dari santri. Sebab, ilmu pengetahuan umum saat ini sebenarnya sudah ada atau tertuang dalam Alquran dan kitab-kitab. Termasuk kitab kuning. Tinggal bagaimana menafsirkannya saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement