Kamis 23 Feb 2017 09:27 WIB

Baitul Mal Aceh Selatan Salurkan Bantuan Pendidikan

Zakat
Foto: Antara
Zakat

REPUBLIKA.CO.ID, TAPAKTUAN -- Baitul Mal Kabupaten Aceh Selatan menyalurkan bantuan pendidikan untuk 3.884 siswa fakir miskin dan 1.941 anak yatim dan yatim piatu dengan total anggaran senilai Rp1,162 miliar.

Kepala Baitul Mal Aceh Selatan, Tgk Ahmad Ibrahim di Tapaktuan, Kamis menyatakan, bantuan yang anggarannya murni bersumber dari zakat infaq dan shadaqah (ZIS) tahun 2016 tersebut telah disalurkan secara bertahap sejak bulan Januari 2017.

Penyaluran bantuan tersebut dilakukan secara langsung ke masing-masing anak yatim dan yatim piatu serta siswa fakir miskin yang tersebar di 18 kecamatan, katanya.  Dia menyebutkan, total anggaran yang dialokasikan terhadap sebanyak 1.941 orang anak yatim dan yatim piatu mencapai Rp388,2 juta dengan perincian masing-masing anak sebesar Rp200 ribu/tahun.

Sedangkan jumlah keseluruhan anggaran yang dialokasikan untuk 3.884 orang siswa fakir miskin senilai Rp774,525 juta dengan perincian siswa TK 452 orang dengan santunan Rp100 ribu/tahun, SD/sederajat 2.237 orang dengan santunan Rp200 ribu/tahun.

SMP/sederajat 673 orang dengan santunan Rp225 ribu/tahun dan siswa SMA/sederajat 522 orang dengan santunan Rp250 ribu/tahun. Selain itu, pada tahun 2017 ini Baitul Mal Aceh Selatan juga akan menyalurkan bantuan terhadap 200 orang fakir uzur (orang yang sudah lanjut usia) dengan besaran santunan Rp200 ribu/tahun.

Santunan yang disalurkan pada tahun 2017 ini merupakan anggaran tahun 2016 lalu. Jumlah penerima santunan pada tahun 2016 mengalami penambahan sebanyak 75 orang dari tahun 2015 lalu yang hanya 125 orang.  Namun untuk besaran biayanya masih tetap Rp200 ribu/tahun. Terhadap penambahan 75 orang lagi tersebut dalam waktu dekat ini akan dilakukan verifikasi dan validasi data ulang, ujar Tgk Ahmad Ibrahim.

Menurutnya, langkah itu dilakukan pihaknya untuk memastikan bahwa seluruh penerima bantuan dari Baitul Mal tersebut benar-benar tepat sasaran.  Sebab meskipun seluruh data tersebut baik fakir uzur maupun anak yatim dan yatim piatu maupun siswa fakir miskin, langsung diusulkan oleh masing-masing kepala desa bersama pihak sekolah, namun untuk memastikan kebenaran dari data itu pihaknya tetap melakukan penelitian dan verifikasi ulang, katanya.

"Kami tidak menerima data mentah dari kepala desa dan pihak sekolah, melainkan seluruh usulan yang masuk tersebut terlebih dulu kami verifikasi ulang, baru disalurkan bantuannya, sehingga penerima manfaat benar-benar tepat sasaran," kata Tgk Ahmad Ibrahim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement