Jumat 17 Feb 2017 19:12 WIB

Muhammadiyah: Tak Perlu Ada Standardisasi Khatib

Red: Ilham
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, standardisasi khatib tidak perlu dilakukan karena dakwah seharusnya tumbuh secara alami. "Tidak perlu ada standardisasi maupun sertifikasi mubaligh, biarkan itu tumbuh secara kultural," katanya, dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, di Jakarta, Jumat (17/2).

Haedar mengatakan, tugas dai, ustaz, dan pendakwah itu lahir dari masyarakat secara alamiah. Hal yang seharusnya perlu dilakukan adalah meningkatkan kualitas dan memperbanyak pendakwah ke berbagai daerah dan memperluas jangkauannya hingga ke pelosok negeri, agar dapat menjangkau umat yang memerlukan bimbingan keagamaan.

Apabila terlalu fokus pada standardisasi, Haedar khawatir kurang tepat sasaran dalam meningkatkan kualitas dakwah Islamiyah. Tetapi malah banyak unsur umat yang tidak terbina karena adanya standardisasi. 

Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin merencanakan pemerintah akan mengawal program standardisasi khatib Jumat. Pemerintah akan memposisikan diri sebagai fasilitator standarisasi, sementara pelaksanaannya dilakukan oleh ormas Islam.

Lukman mengatakan, standardisasi merupakan usulan dari masyarakat yang khawatir khutbah Jumat kerap diiisi dengan pesan-pesan radikalisme. Untuk itu, standardisasi khatib Jumat diusulkan agar dapat menekan radikalisme yang dapat tersebar dari mimbar Jumat. Dalam beberapa kasus, Lukman mengatakan terdapat penceramah yang dalam khutbahnya justru mengajak kepada perpecahan dan mengancam persatuan umat. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement