REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Istiqlal akan menggelar perayaan hari jadi (milad) untuk kali ketiga pada akhir Februari 2017. Kepastian akan perayaan ini disampaikan Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) M Muzammil Basyuni saat bersilaturahim dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Menurutnya, Masjid Istiqlal terus melakukan persiapan jelang perayaan yang diharapkan akan dihadiri juga oleh Presiden dan Wakil Presiden. Lingkungan Masjid Istiqlal terus dibersihkan untuk memberikan kenyamanan kepada jemaah yang ingin beribadah di sana.
"Saat ini, masjid Istiqlal sedang membuat lift menuju ruang VIP, bantuan dari Kementerian PU," kata Muzammil, Kamis (9/2). Pembangunan sarana lift tersebut juga sekaligus merupakan bagian dari persiapan atas rencana kunjungan Raja Salman ke Indonesia.
Wakil Ketua BPPMI Bahrul Hayat menambahkan, milad Istiqlal ini kali adalah yang ketiga karena sebelumnya baru dirayakan pada 1991 dan 1995. Untuk perayaan tahun ini, Milad Istiqlal akan mengangkat tema "Masjid Sebagai Pemersatu Bangsa".
Milad Istiqlal juga akan dirangkai dengan beragam kegiatan, antara lain: seminar, pentas seni budayawan muslim, penulisan kaligrafi, serta pemutaran video singkat sejarah Masjid Istiqlal. "22 Februari nanti merupakan seremonial upacara formal, semoga bisa dihadiri Presiden atau wakil presiden. Gelaran milad akan berlangsung sampai tanggal 27 Februari," ujar Bahrul.
Menag Lukman menyambut baik rencana gelaran Milad Istiqlal. Dia berharap, acara yang berlangsung nantinya akan berjalan lebih baik. "Milad ketiga ini kiranya lebih baik, semua event terintegrasi," katanya.
Menurutnya, aktivitas masjid harus dapat diarahkan kepada hal-hal yang promotif, bukan konfrontatif. Selain sebagai tempat ibadah, Menag berharap masjid juga bisa digunakan sebagai tempat pendidikan dan kegiatan sosial keagamaan lainnya.