Selasa 31 Jan 2017 16:11 WIB

Tiga Mekanisme Evolusi Al-Jahiz

Lintas alam (ilustrasi)
Foto: Dok/Rep
Lintas alam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pada bagian-bagian bukunya, al-Jahiz menjelaskan perjuangan sebuah spesies untuk mempertahankan eksistensi atau keberadaannya. Dalam konteks ini, al-Jahiz menjelaskan tiga mekanisme yang terjadi dalam sebuah evolusi.

Yaitu, perjuangan untuk mempertahankan eksistensi, transformasi masing-masing spesies, dan faktor-faktor lingkungan. Menurut al-Jahiz, perjuangan untuk bertahan merupakan mekanisme yang sangat penting bagi sebuah spesies hewan untuk menjaga eksistensinya.

Al-Jahiz menyatakan pula, ada seleksi alam yang berkontribusi dalam upaya mempertahankan eksistensi ini. Ini berlaku seiring dengan hasrat bawaan untuk mempertahankan dan memelihara ego. Menurut dia, di dalam diri setiap individu ada sebuah dorongan alami untuk berperang.

Teori al-Jahiz mengenai perjuangan untuk bertahan hidup ini, ia kaitkan dengan pengamatannya mengenai tingkat kematian berbeda yang dialami oleh spesies yang berbeda. Sedikitnya, jumlah kematian pada suatu spesies menunjukkan kemampuan mereka dalam beradaptasi.

Dalam pandangan al-Jahiz, berjuang untuk bertahan merupakan sebuah hukum yang mengagumkannya. Tuhan menyediakan makanan bagi sejumlah tubuh yang berasal dari kematian tubuh lainnya. Ia mencontohkan, bagaimana tikus mencari makanan dan mempertahankan eksistensinya.

Tikus bergerak keluar dari sarangnya untuk mendapatkan dan mengumpulkan makanan. Tikus itu memangsa hewan-hewan yang lebih lemah, seperti hewan-hewan dan burung kecil. Di sisi lain, tikus ini menempatkan anak-anaknya yang masih kecil di tempat terlindungi.

Di antaranya, di saluran-saluran bawah tanah. Tujuannya, agar anak-anaknya aman dari ancaman hewan lain yang mungkin akan memangsanya, yaitu ular. Sebab, tikus merupakan mangsa yang sangat digemari seekor ular.

Ular juga merupakan sasaran empuk untuk dimangsa oleh berang-berang dan hiena, yang memiliki kekuatan lebih besar. Hiena juga menjadi pemangsa hewan lainnya, seperti rubah. Pun, menjadi hewan yang ditakuti oleh hewan-hewan lain yang lebih lemah.

Menurut al-Jahiz, dalam hukum untuk bertahan ini, sejumlah hewan akan menjadi makanan atau mangsa bagi hewan lainnya. Semua hewan kecil akan memangsa hewan yang lebih kecil. Dan, semua hewan berukuran besar tak akan mampu memangsa hewan yang memiliki kekuatan lebih besar.

Al-Jahiz mengungkapkan, dalam upaya untuk mempertahankan eksistensinya, manusia juga berlaku seperti hewan. Ia menambahkan, perjuangan untuk bertahan, tak hanya dilakukan oleh spesies yang berbeda, tapi juga dilakukan di antara spesies yang sama.

(Baca: Al-Jahiz Urai Evolusi dan Seleksi Alam)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement