Selasa 31 Jan 2017 15:56 WIB

Ada Pameran Keris dan Naskah Kuno di Harlah Nahdlatul Ulama

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj memberikan tausiyah saat membuka tasyakuran Harlah PBNU ke 91 di Jakarta, Jumat (16/5) malam.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj memberikan tausiyah saat membuka tasyakuran Harlah PBNU ke 91 di Jakarta, Jumat (16/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tepat hari ini 31 Januari 2017 Nahdlatul Ulama telah berusia 91 tahun. Peringatan Harlah NU pun telah mencapai puncak dengan diisi berbagai kegiatan.

Gedung PBNU sendiri menjadi pusat peringatan dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, seperti panggung utama yang ada di halaman lantai satu. Sedangkan, lantai delapan diisi berbagai kegiatan seperti pemutaran film-film pendek bertemakan Hari Santri, pameran keris, dan pameran naskah-naskah kuno.

Puluhan keris dan naskah-naskah kuno yang dipamerkan sendiri sebagian besar koleksi dari kolektor Erwin Dian Rosyidi dari Lesbumi NU. Tidak kurang 52 keris dan 35 naskah kuno dipamerkan di depan Aula Utama Gedung PBNU, serta turut dilengkapi sejumlah tokoh pewayangan menyambut tamu yang datang.

Keris-keris yang dipamerkan memang cukup beragam seperti Keris Luk 11 Carita dari Kerajaan Pajajaran, Keris Lurus Mataram, Keris Lurus Tilam Majapahit dan Keris Luk 9 Sempana dari Singasari. Selain itu, terdapat pula tokoh-tokoh pewayangan seperti Yamadapati, Setan Lanang, Dewa Ruci dan Setyaki.

Untuk naskah-naskah kuno, terdapat Mushaf Alquran buatan tahun 1825, dan Alquran tulisan tangan koleksi keluarga Bupati Gresik 1 Pusponegoro. Ada pula naskah-naskah cerita sunan-sunan Jawa yang ditulis ke dalam bahasa Arab, serta sejumlah serat dan tarich yang cukup banyak menarik minat pengunjung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement