Senin 23 Jan 2017 04:23 WIB

Sukarno Utang Nyawa kepada Tentara Islam

Presiden Sukarno berbicara di depan rakyat pada 1946.
Foto:
Tentara Gurkha bertempur di Surabaya pada tanggal 10 November 1945.

Kini kedua negara, India dan Pakistan sedang bersitegang. Pada Januari 2017, salah satu yang menjadi pusat perhatian wartawan dan pengamat yang konsentrasi dalam masalah pertahanan adalah gebrakan militer Pakistan. Negara Islam terbesar di kawasan Asia Selatan.

Negeri yang bertetangga sekaligus berseteru dengan India itu, Senin (9/1/2017), melakukan uji coba pertama penembakan rudal penjelajah yang bisa ditembakkan dari kapal selam.
"Babur-3 adalah varian dari rudal penjelajah Babur-2 yang diluncurkan di darat, yang sukses diuji coba pada Desember 2016 lalu," demikian pernyataan militer Pakistan, pekan lalu.

Rudal penjelajah ditembakkan dari sebuah platform yang bergerak di bawah permukaan air dan mampu menembak sasaran dengan tepat. Juru bicara Markas Besar Angkatan Bersenjata Pakistan mengatakan, rudal itu mampu membawa hulu ledak nuklir dengan jarak maksimal 450 kilometer.

Pakistan dan India kerap melakukan psywar dengan cara melakukan uji coba rudal sejak kedua negara memiliki senjata nuklir pada 1998. Kedua negara yang dahulu menyatu dalam koloni Inggris, mampu meluncurkan rudal balistik dengan mengangkut hulu ledak nuklir atau hulu ledak konvensional.
Tak bisa dibantah, hubungan kedua negara dalam posisi siap perang. Tegang!

Jangan lupa, kedua negara sudah tiga kali berperang sejak 1947. September 2016 lalu, terjadi insiden serangan terhadap pangkalan militer India di Kashmir. India menuding, serangan dilakukan kelompok militan Jaish-e-Mohammed yang berbasis di Pakistan.

Di mana posisi Indonesia saat ini menghadapi situasi tersebut, apakah akan menjadi penonton saja atau punya kepiawaian diplomasi?

Sayang tidak ada lagi pemimpin sekelas Sukarno-Nehru-Jinnah yang menjadi wakil Indonesia, India, dan Pakistan sebagai pendiri Gerakan Non Blok yang berwibawa.

*Selamat Ginting, Jurnalis Senior Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement