Jumat 20 Jan 2017 18:15 WIB

Masjid Ramah Anak

 Seorang ibu yang menggendong anaknya menangis saat melakukan Shalat Subuh Berjamaah di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/12).
Foto: Republika
Yusuf Mansur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walau demikian, anak-anak yang berada di masjid tetap harus dibimbing dan diarahkan, agar dalam bermain dan beraktivitas di dalam masjid tetap dapat menjaga kekhusyukan orang-orang yang shalat.

Namun kini, menurut Ustaz Yusuf Mansur, seperti yang dilansir oleh Republika Online, semakin minim masjid-masjid di pusat kota yang memberi ruang kreativitas dan aktivitas untuk anak. Minimnya ruang bagi anak tersebut terlihat dari semakin minimnya kegembiraan anak-anak bermain dan berkumpul di area masjid, terutama di saat bulan Ramadhan.

Menurut dia, keceriaan anak-anak di area masjid, terutama selama Ramadhan, akan memberikan memori dan nostalgia tersendiri bagi mereka ketika dewasa. Ia mengaku, masa-masa bangor (nakal) bersama teman-teman di area masjidlah yang memupuk perasaan rindu ke masjid.

Secara pribadi, Ustaz Yusuf Mansur lebih membiarkan anak-anak bercanda di masjid, daripada tidak ada anak-anak sama sekali di dalam masjid. "Kalau anak-anak bercanda di masjid, itu namanya mereka betah," ujar dia.  Namun, yang terjadi di masjid-masjid, terutama di kota-kota sekarang, ada anak-anak bercanda di sekitar masjid malah dikejar dan diusir. Ia khawatir, kalau itu terus dilakukan, anak-anak akan tidak betah dan menjauhi masjid.

Kepada pengurus-pengurus masjid ia berpesan, tidak ada salahnya memberi ruang kreativitas anak-anak di masjid. Seperti kalau yang ceramah, coba dipersilakan kepada anak kecil atau anak-anak remaja tanggung. Menurut dia, hal itu akan menarik dan tentu menjadi pengalaman bagi mereka. Begitu pula azan, bisa meminta dilakukan oleh anak-anak, jadi tidak harus orang dewasa. Yang penting, menurut dia, anak-anak jangan menjadi imam dulu.

Pengamatan Ustaz Yusuf Mansur ini menjadi salah satu perhatian dari Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (Jakarta Islamic Centre) dengan memfasilitasi Pemprov DKI Jakarta membangun dan menyelenggarakan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) di dalam lingkungan Jakarta Islamic Centre.

RPTRA adalah konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai permainan menarik, pengawasan CCTV, dan ruangan-ruangan yang melayani kepentingan masyarakat yang ada di sekitar RPTRA tersebut, seperti ruang perpustakaan, PKK Mart, ruang laktasi, dan lainnya.  RPTRA yang berada di dalam lingkungan Jakarta Islamic Centre menjadi satu-satunya RPTRA yang berada dan beroperasi di dalam lingkungan masjid di DKI Jakarta.

Diharapkan keberadaan RPTRA di Jakarta Islamic Centre dapat memberikan inspirasi kepada masjid-masjid lain untuk menjadi masjid yang ramah anak, karena anak-anak yang betah bermain dan beraktivitas di masjid adalah jamaah yang akan memakmurkan masjid kita dan yang mungkin akan menyolatkan jenazah kita di masjid kelak.

 

*Kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan Jakarta Islamic Centre

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement