REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan pondok pesantren dapat menjadi lembaga yang menumbuhkan dan mendidik kewirausahaan para santri. "Ya, tentu dapat mengajarkan anak-anak itu kemampuan dan semangat 'entrepreneurship'," kata Wapres setelah mengunjungi Pondok Pesantren Darul Hikmah Tulungagung, Jawa Timur, Senin kemarin.
Wapres hadir di sana untuk meresmikan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) santri Darul Hikmah.
Menurut Wapres, saat ini pemuda, khususnya lulusan pondok pesantren masih memiliki daya saing yang rendah dalam berwirausaha.
Padahal, JK menambahkan para santri akan menjadi pemuda bangsa yang ideal karena memiliki dasar akhlak yang baik hasil didikan ilmu agama, dan jika ditambah keterampilan wirausaha.
"Pondok modern mencerminkan Islam itu modern, mengikuti perkembangan zaman, karena itu pendidikan juga harus mengikuti zaman, kalau bisa mendahului zaman, sehingga pondok harus punya pendidikan untuk membuat santri punya manfaat sepuluh tahun yang akan datang, di masa depan," kata dia.
Wapres juga menyoroti fakta bahwa penerima bantuan pemerintah, antara lain Raskin dan subsidi listrik, sebagian besar adalah penduduk beragama Islam. "Kalau ada seratus orang kaya, paling hanya sepuluh yang Muslim, karena itu pondok pesantren selain keagamaan juga harus mendidik anak-anak untuk mulai bersaing dalam usaha, karena dari hasil usaha itulah yang membayar zakat, infak, sodaqoh, yang akan membantu kesejahteraan umat," kata dia.
Selain meresmikan Rusunawa Santri Darul Hikmah, Wapres juga Menghadiri paparan program pembangunan Kabupaten Tulungagung yang disampaikan Bupati Syahri Mulyo, dan meninjau pengelolaan Dana Desa di Kelurahan Plandaan, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung.
Dalam kunjungannya, Wapres didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.