Senin 16 Jan 2017 16:30 WIB

MUI: Perlu Ada Kaderisasi Ulama

Rep: Reja Irfa Widodo/Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat  Majelis Ulama Indonesia, Cholil Nafis.
Foto: IST
Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia, Cholil Nafis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis menilai, saat ini memang perlu ada kaderisasi ulama. Dia menjelaskan, kehilangan ulama, yang meninggal dunia, tidak bisa cepat digantikan oleh penerusnya, atau bahkan tidak bisa digantikan dengan kemampuan keilmuan tertentu.

Karena itu, dia menjelaskan, perlu ada langkah dari Pemerintah, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), dan para ulama untuk bisa secara lebih sepesifik melakukan pengkaderan ulama.

''Misalnya, dari sekian banyak santri yang mondok, yang jadi ulama itu hanya sedikit. Dari 100 atau bahkan dari 1000 orang, mungkin yang jadi ulama hanya satu atau dua orang. Betapa ulama tidak bisa serta-merta jadi begitu saja,'' kata KH Cholil saat dihubungi Republika.

Namun, KH Cholil menyarankan, di samping ada dukungan dari pemerintah, perlu ada penajaman fokus dalam bidang keilmuan agama. Memang, di 13 Ma'had Aly yang ada, telah memiliki program spesialisasi (takhasus) masing-masing, mulai dari sejarah peradaban Islam, fikih, tafsir, dan hadis.

Kendati begitu, pada klasifikasi yang lebih tinggi, kata KH Cholil, perlu ada tambahan materi atau pelatihan-pelatihan tentang world view yang lebih luas, seperti adanya bagaimana pandangan Islam tentang modernitas, pandangan Islam tentang kenegaraan, atau pandangan Islam tentang keadilan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement