Kamis 05 Jan 2017 14:52 WIB

PTAI Kurang Akses dan Minim Infrastruktur

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
 Rektor UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Dede Rosyada memberikan sambutan dalam acara peluncuran program dan website Pesantren Untuk Perdamaian di Jakarta, Selasa (30/6).
Foto: Republika/Prayogi
Rektor UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Dede Rosyada memberikan sambutan dalam acara peluncuran program dan website Pesantren Untuk Perdamaian di Jakarta, Selasa (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Dede Rosyada, menilai terbatasnya akses jadi salah satu kendala Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI). Padahal minat calon mahasiswa cukup tinggi namun belum bisa tertampung semuanya di PTAI-PTAI yang ada.

"Sejauh ini memang akses dan infrastruktur terbatas, kasihan anak-anak bangsa yang mau pintar tidak dapat tertampung untuk berkuliah," kata Dede kepada Republika, Rabu (4/1).

Pada 2016 lalu saja terdapat sekitar 270 ribu calon mahasiswa yang sudah mendaftar. Namun, yang dapat ditampung sekitar lima ribu saja.

Karena itu, Dede menekankan, jika pemerintah serius meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, sudah seharusnya kementerian yang ada dapat didorong memperluas sarana yang ada. Sangat disayangkan bila anak-anak bangsa sudah memiliki keinginan untuk maju dan tranformasi, tapi tidak didukung.

"Sarana yang dapat digunakan anak pinggiran untuk ada di tengah itu lewat perguruan tinggi, jadi posisinya memang sangat penting bisa ditingkatkan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement