Jumat 23 Dec 2016 07:09 WIB

Ormas Islam Berencana Bentuk Front Anti Narkoba

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Bayu Hermawan
Narkoba
Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah ormas Islam yang tergabung di Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) memiliki niatan membentuk Front Anti Narkoba. Hal itu sebagai kelanjutan deklarasi perang melawan narkoba yang baru saja dideklarasikan LPOI.

Ketua Panita Deklarasi Perang Melawan Narkoba, Nazar Haris, mengatakan Front Anti Narkoba akan melakukan penerangan, agar umat peduli terhadap bahaya narkoba. Selain itu, Front Anti Narkoba akan fokus pula menyediakan penanganan, kepada orang-orang yang sudah menjadi korban terpapar narkoba.

"Termasuk, kita akan memberikan trauma hilling, kesempatan buat mereka para korban kembali ke kehidupan yang baik," kata Nazar di Deklarasi Perang Melawan Narkoba LPOI, Kamis (22/12).

Ia menekankan, Front Anti Narkoba, jika berhasil terwujud, akan berusaha sekuat tenaga melakukan penyadaran terhadap masyarakat, yang masih acuh akan bahaya narkoba. Nazar berharap, kehadiran Front Anti Narkoba nantinya bisa jadi semacam penggerak, sehingga timbul kepedulian masyarakat.

Front Anti Narkoba, lanjut Nazar, akan berupaya dengan banyak cara, mengajak segenap bangsa Indonesia bangkit melakukan perlawanan, terhadap kejamnya peredaran narkoba. Ia menegaskan, peredaran narkoba yang sudah merajalela di Indonesia, harus segera dihentikan demi masa depan bangsa.

"Kita akan ajak bangsa ini untuk bangskit melawan narkoba," ujar Nazar.

Seruan ini mendapat sambutan cukup baik dari sejumlah tokoh yang hadir seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Ketua Umum LPOI Said Aqil Siroj dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso. Bahkan, Ahmad Heryawan mengusulkan FAI dapat berpusat di Jawa Barat.

LPOI sendiri merupakan wadah persahabatan setidaknya 13 ormas Islam seluruh Indonesia. Ormas-ormas itu terdiri dari Nahdlatul Ulama, Persis, Al Irsyad, Mathlaul Anwar, Al Washliyah, Syarikat Islam, Perti, Al Ittihadiyah dan Az Zikra, Persatuan Islam Tionghoa, Ikadi, PUI dan HBMI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement