REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -– Peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dan Milad Pondok Pesantren Ar-Rahmah ke-4, Yayasan Ar-Rahmah, Krapyak, Kelurahan Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman diwarnai dengan acara nikah dan khitanan Massal , Senin (12/12).
‘’Peserta khitanan massal sebanyak 24 anak, sedangkan nikah massal seharusnya tiga orang, tetapi yang dua orang mengundurkan diri karena yang satu surat cerai calon pengantin perempuan belum keluar, sedang satunya karena hari ini katanya pas hari meninggalnya kakek/nenek,’’jelas Pengasuh Ponpes Ar-Rahmah KH Bahaudin pada Republika, di Masjid Ar-Rahmah, Krapyak, Sidoarum, Godean, Sleman, Senin (12/12).
‘’Dengan adanya kegiatan tersebut harapannya untuk merangkul seluruh masyarakat dan agar bisa berdarma bakti kepada masyarakat. Khusus nikah massal yang baru pertama kali diselenggarakan oleh Yayasan Ar-Rahmah diharapkan agar mereka yang belum legal menikahnya, dilegalkan lewat KUA (Kantor Urusan Agama) dan keluarga yang tidak jelas bisa legal atau mendapatkan akte nikah.
‘’Kasihan anaknya kalau keluarga belum jelas secara hukum. Padahal banyak di masyarakat Sidoarum yang belum jelas pernikahannya,’’kata Bahaudin. Sebelum berlangsung khitanan dan nikah massal, mereka dikirab bersama Santri-Santriwan TPA Anak-anak Ponpes Ar-Rahmah dan Santri TPA Lansia Ponpes Ar-Rahmah serta dimeriahkan Drumband dari SD Muhammadiyah Mlangi I.
Rangkaian Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diselenggarakan Tabligh Akbar yang menghadirikan Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia DIY Prof Muhammad, Ahad (11/12). Tabligh Akbar ini dihadiri sekitar 2000 jamaah dari wilayah Sidoarum dan sekitarnya. Selanjutnya kegiatan ini akan ditutup dengan atraksi wayang golek Senin malam (12/12).
Menurut Ketua Yayasan Ar-Rahmah Mudzakir, dalam peringatan tersebut anggarannya sekitar Rp 67 juta dan Rp 20 juta diantaranya berasal dari BRI, donatur jamaah pengajian Sabtu pagi serta warga masyarakat sekitar.
Untuk memperingati Milad Ponpes Ar-Rahmah sudah diawali dua minggu sebelumnya yakni berupa pemberian santunan pendidikan untuk 10 anak, masing-masing Rp 700.000, pemberian modal usaha kecil bagi lima usaha kecil masing-masing sebesar Rp 2 juta serta adanya bakti social berupa pemeriksaan kesehatan an pengobatan gratis. ‘’Insyaa Allah kegiatan ini akan kami selenggarakan setiap tahun dan diharapkan lebih besar lagi.’’kata Bahaudin.