Senin 05 Dec 2016 18:35 WIB

Jadi Relawan Tergantung Niat dan Kemauan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Agung Sasongko
Petugas BPBD meninjau lokasi longsor yang terjadi minggu (20/11) siang di Desa Nyalindung, Kampung Tonjong, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (22/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Petugas BPBD meninjau lokasi longsor yang terjadi minggu (20/11) siang di Desa Nyalindung, Kampung Tonjong, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Komandan SAR Bumi Serasi, Sugiharto menilai, bagi relawan soal pendapatan masih ada jalan lain yang bisa dilakukan, tergantung niat dan kemauan dalam melaksanakannya.

Dari 40 orang relawan SAR Bumi Serasi aktif dan 500 yang terdaftar berasal dari berbagai latar belakang ilmu dan profesi. Ini pula yang banyak dilakukan oleh para relawan SAR Bumi Serasi. Mereka punya kiat- kiat khusus agar tuga- tugas kemanusiaan dengan urusan keluarga tidak saling menghambat satu sama lain.

“Kebetulan ada beberapa hal yang bisa dilakukan teman- teman, seperti menyewakan (rental) peralatan camping, menjadi instruktur SAR dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan,” tandasnya.       

Bahkan, jelas Sugiharto, keterbatasan peralatan yang selama ini dimiliki BPBD Kabupaten Semarang juga tak menjadi hambatan. Pentingnya fungsi relawan tak menyurutkan niat mereka   untuk membeli sendiri sejumlah peralatan yang dibutuhkan, sesuai dengan kemampuan.

Beberapa relawan yang bisa menyisihkan sedikit uang --dari aktivitasnya di luar kegiatan relawan—menjadi semacam kas. Ketika uang yang terkumpul sudah cukup, baru dibelikan peralatan yang dibutuhkan.

“Sehingga sejumlah peralatan yang belum ada pada akhirnya bisa dilengkapi untuk mendukung tugas- tugas relawan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement