Jumat 25 Nov 2016 18:30 WIB

Jaga Silaturahim Bukan Menghujat

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
Media Sosial
Media Sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Dakwah Hidayatullah, Shohibul Anwar menilai, terlepas dari media yang digunakan, dia menjelaskan,  menjalin dan menjaga silaturahim, bagi seorang Muslim, wajib hukumnya. Ia mengungkapkan menjaga silaturahim merupakan bagian dari keimanan. Tidak sempurna iman seseorang bila dia tidak membangun silaturahim.

"Karena keimanan kepada Allah SWT harus diwujudkan dengan menyebarkan rahmat-Nya kepada sesama," ujar Shohibul.

Dia pun menukil  hadis Rasulullah SAW yang mengatakan, "Barang siapa beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya. "Pada hadis lainnya, dia menjelaskan, Rasulullah SAW bersabda, barang siapa beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, maka muliakanlah tetangganya. "Dalam hadis lainnya, beliau juga bersabda, siapa beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam," kata dia.

Shohibul menilai, hadis-hadis Rasulullah SAW tersebut telah memperlihatkan pentingnya silaturahim. "Pada hadis lain, Rasulullah juga pernah bersabda bahwa cintanya adalah untuk orang-orang yang saling mencintai, saling bersilaturahim, saling mengunjungi, dan saling menasihati," kata dia menjelaskan.

Ia menilai selain akan mendapat kecintaan dari Allah SWT dan Rasulullah SAW, silaturahim akan memberikan manfaat lainnya, yakni mendapat kecintaan dari sesama manusia. "Kita bisa saling tolong menolong. Sebab, tidak ada satupun manusia yang mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain," ujar Shohibul.

Sebaliknya, ketika seseorang selalu berada dalam kesusahan dan tidak ada satu pun manusia yang peduli atau menolongnya, menurut Shohibul, hal tersebut menjadi pertanda bahwa dia kurang menjalin silaturahim. Saat silaturahim  tercerai berai, orang akan cenderung acuh tak acuh, bahkan saling mengabaikan satu sama lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement