Jumat 25 Nov 2016 13:43 WIB

Pemerintah akan Luncurkan Program Pesantren-Preneur

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah santriwati usai mengikuti upacara petingatan hari santri di pelataran Monas, Jakarta, beberapa waktu lalu. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah santriwati usai mengikuti upacara petingatan hari santri di pelataran Monas, Jakarta, beberapa waktu lalu. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan meluncurkan program Pesantren-Preneur yang bertujuan menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan siswa-siswi pondok pesantren. Program Pesantren-Preneur ini akan diluncurkan pada Desember nanti.

Menteri Koperasi dan UMKM, AAGN Puspayoga, mengatakan program Pesantren-Preneur akan dijalankan di 40 pesantren yang ada di Pulau Jawa. "Presiden Jokowi sangat mendukung yang namanya pesntren entrepreneur. Saya ditugaskan bulan depan membuat acara Pesantren-Preneur di Pondok Pesantren Mukmin Mandiri di Sidoarjo," kata Puspayoga, di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (25/11).

Ide untuk membuat program Pesantren-Preneur tersebut muncul dalam diskusi antara Presiden dengan 30 pengusaha UMKM yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta. Puspayoga mengatakan, dalam diskusi tersebut salah satu pengusaha mengusulkan pada Presiden agar pemerintah membuat program pembibitan calon pengusaha dari pesantren-pesantren.

Pengasuh Pondok Pesantren Mukmin Mandiri, Muhammad Zaky, menambahkan program Pesantren-Preneur akan menguatkan peran pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang moderat. Sebab, santri tak hanya mendapatkan pendidikan agama, tetapi juga pelatihan wirausaha.

"Sudah saatnya entrepreneur tumbuh dari pesantren. Maka akan muncul yang namanya jihad-preneur. Kalau sudah jihad-preneur insya Allah negara ini semakin maju," kata Zaky, yang sudah mengekspor kopi ke Australia tersebut.

Ia sendiri memaknai jihad-preneur sebagai gerakan wirausaha yang bertujuan menggerakan perekonomian bangsa lewat kegiatan pemberdayaan masyarakat. Dengan begitu, kata Zaky, jihad tak lagi dimaknai sebagai suatu gerakan yang berkonotasi pada hal-hal radikal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement