Jumat 25 Nov 2016 08:41 WIB

Tingkatkan Wisatawan Muslim, Kamboja Bentuk Komite Sertifikasi Halal

Rep: marniati/ Red: Damanhuri Zuhri
Wisatawan muslim (ilustrasi)
Foto: Foto: Bangun Anggawijaya
Wisatawan muslim (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Untuk meningkatkan jumlah wisatawan muslim yang berkunjung ke Kamboja, Kementerian Perdagangan membentuk sebuah komite khusus yang akan mengawasi standarisasi sertifikasi halal untuk restoran dan pemotongan daging. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan muslim

Pembentukan komite ini dilakukan bekerja sama dengan Malaysia sebagai salah satu negara yang berpenduduk mayoritas muslim dan telah memberlakukan peraturan terkait sertifikasi halal.

Dengan adanya kerjasama ini, Kementerian Kamboja berharap agar industri halal yang dijalankan telah sesuai dengan syariat Islam, termasuk proses penyembelihan hewan yang harus sesuai dengan ketentuan agama dan menghindari produk makanan yang dilarang.

Juru bicara Kementerian Perdagangan, Soeung Sophary mengatakan komite ini bertujuan untuk menyelesaikan sertifikasi halal paling lambat awal tahun depan. "Kami tidak pernah memiliki sertifikasi halal sebelumnya, jadi ini adalah titik awal yang penting," ujar Soeung seperti dilansir "http:cambodiadaily.com (22/11).

Ia menjelaskan, perwakilan Malaysia baik dari sektor publik dan swasta akan mengunjungi Kamboja pada akhir bulan ini untuk memberikan dukungan teknis. 

Walaupun belum ada sertifikasi halal di Kamboja, namun sudah ada beberapa restoran halal yang beroperasi di negara tersebut. Nantinya restoran yang telah beroperasi ini akan melakukan penyesuain dengan standarisasi halal yang diberlakukan pemerintah.

Manajer Bopha Phnom Penh Restaurant, Sor Bolim mengatakan restoran halal yang sudah berdiri saat ini kemungkinan tidak memenuhi stnadarisasi halal yang ditetapkan.

"Seluruh restoran tidak halal. Hanya menyajikan makanan halal. Ini akan menjadi hal yang besar untuk memiliki sertifikat halal, "kata Mr. Bolim.

Sekitar dua persen dari penduduk Kamboja adalah Muslim. Wisatawan yang mengunjungi Kamboja saat ini kesulitan menemukan makanan halal. Untuk itu, jika pemerintah dapat mempromosikan makanan halal melalui program yang dijalankan maka akan memberikan keuntungan bagi para pelaku usaha.

Menteri Perdagangan Pan Sorasak, selama pertemuan di bulan Juni dengan duta besar Turki di Kamboja, Ilhan Kemal Tug mengatakan sertifikasi halal akan menjadi dorongan untuk menarik wisatawan dan investor dari dunia Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement