Kamis 17 Nov 2016 17:11 WIB

MUI: Film Jangan Sekadar Tontonan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Sutradara Film Dani Sapawie, Pakar Paham Konstelasi Worldview dan Urgensi Peradaban Islam Abas Mansur Tamam, Ketua MUI Shodikun, dan Penulis Habiburrahman El Shirazy (dari kiri) menjadi narasumber Sarasehan Film Pendek Islami di kantor MUI, Jakarta, Kamis
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Sutradara Film Dani Sapawie, Pakar Paham Konstelasi Worldview dan Urgensi Peradaban Islam Abas Mansur Tamam, Ketua MUI Shodikun, dan Penulis Habiburrahman El Shirazy (dari kiri) menjadi narasumber Sarasehan Film Pendek Islami di kantor MUI, Jakarta, Kamis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pembinaan Seni dan Budaya Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelanggarakan acara sarasehan film Islami di Kantor MUI, Kamis (17/11). Acara sarasehan digelar untuk mendiskusikan langkah MUI membentengi umat Islam melalui pendekatan media yang Islami.

Ketua Bidang Seni Budaya Islam MUI, KH Shodikun mengatakan, MUI melaksanakan amanah umat Islam dari seluruh Indonesia. Sehingga, MUI menilai perlu membentengi dan melindungi umat Islam dengan melalui pendekatan media yang Islami.

Pendekatan tersebut diharapkan bisa melindungi umat Islam, bangsa, putra dan putri Indonesia. "Supaya mereka (putra dan putri Indonesia) lebih banyak mendapat tuntunan daripada hiburan tontonan," kata Shodikun kepada Republika.co.id, Kamis (17/11).

Ia menerangkan, film yang penuh tuntunan artinya artinya film yang mengandung nilai edukasi. Sebab, salah satu fungsi film itu untuk memberikan edukasi. MUI ingin edukasi yang ada di dalam film-film nantinya penuh dengan nilai-nilai Islam.

Ia mengungkapkan, agar nilai-nilai edukasi tersebut bisa menjadi jadi diri anak bangsa. Jadi, jangan sampai putra dan putri Indonesia hilang jati dirinya karena meniru film yang tidak sejalan serta senapas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement