Rabu 16 Nov 2016 21:43 WIB

Muslim Uighur Bahagia Dibuang ke Palau

Mushala di Koror, Palau.
Foto: heraldtimesonline.com
Mushala di Koror, Palau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam di Palau sempat terkejut dengan kedatangan tahanan Guantanamo yang berasal dari Xianjiang, Cina pada 2009. Mereka ditahan lantaran dituduh terlibat serangan 11 September.

Meski mendapat penolakan dari warga setempat, Presiden Palau, Johnson Toribiong, memutuskan untuk menyetujui permintaan AS. Ia menjamin para mantan tahanan tersebut akan disambut dengan keramahan tradisional.

Namun kabarnya, Muslim Uighur itu sulit beradaptasi dengan Palau, yang minim masyarakat Muslim. ''Palau akan sulit bagi mereka karena tak banyak umat Islam di negara yang didominasi Kristen. Mereka pasti kesulitan,'' ujar pakar Uighurs dari Institut Pasific Basin, California.

Lain lagi pendapat Pemerintah Palau. Menurut mereka, para mantan tahanan Guantanamo yang beragama Islam itu tinggal di sebuah rumah besar di Koror dan mereka sangat bahagia.

"Mereka tersenyum, mengucapkan terima kasih dan menyebut saya sebagai saudara mereka. Ini menakjubkan. Saya merasa baik akan hal itu," ujar Presiden Toribiong.

Rumah yang ditempati Muslim Uighur itu berjarak sangat dekat dengan masjid Koror. Hanya butuh waktu lima menit berjalan kaki untuk menuju masjid tersebut.

Awalnya, Muslim Palau merasa khawatir atas kedatangan mereka. Tapi kini, para penghuni baru tersebut telah dapat berbaur dan bersosialisasi dengan saudara seiman mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement