REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Evliya Celebi (1611-1682) lahir di Istanbul pada 25 Maret 1611 dari orang tua yang berasal dari Kutahya. Ayahnya adalah perajin emas yang bekerja untuk penguasa Turki Utsmani, Dervis Mehmed Zilli. Pengabdian sang ayah membuat Evliya bisa mengenyam pendidikan layak, termasuk di madrasah selama tujuh tahun.
Di sela-sela pendidikannya, Evliya ikut membantu di bengkel kerajinan ayahnya. Di sana, Evliya diajarkan berbagai keterampilan, seperti tezhip atau seni menghias sampul buku dengan lukisan dan cat emas, khat atau seni menulis anggun, dan nakis, yakni seni menghias tembok dan langit-langit ruangan.
Setelah itu, ia menempuh pendidikan di Enderun atau pusat pendidikan calon pegawai Pemerintah Turki Utsmani. Lulus dari sana, Evliya bertugas mengawal Raja Murad IV pada 1636. Sejak kecil, Evliya sudah diajari membaca Alquran oleh seorang guru bernama Evliya Mehmed Effendi.
Ia kemudian rutin membaca Alquran setiap Jumat. Ia sendiri sebenarnya bisa digelari `'Effendi'' karena kema hirannya membaca Alquran, tapi ia lebih memilih `'Celebi'' sebagai gelar yang berarti `lelaki yang baik'.
Menjalankan tugas keprajuritan untuk pertama kali pada 1638, kemahirannya dalam bermain musik, membaca Alquran, dan bercerita dengan bekal pengetahuan yang baik membuatnya dikenal sebagai penghibur di barisan pasukan.
Hampir seluruh informasi mengenai kehidupan Evliya berasal dari catatan yang ia buat. Catatan resmi mengenainya hanya ada dalam dokumen imigrasi Austria saat ia berkunjung ke sana.
Hidup Evliya juga diwarnai tanggung jawabnya di lingkungan militer kerajaan, seperti mengurus tebusan tahanan, mengumpulkan pajak, memasok material perang, atau hal lain layaknya anggota militer lain.
Sejumlah peperangan pernah ia ikuti. Dan, tugas sebagai muazin ia lakukan sebagai penanda kemenangan usai perang.