Jumat 04 Nov 2016 13:22 WIB

Modal Agar Rezeki Mudah Diraih

Rezeki/Ilustrasi
Foto: wordpress.com
Rezeki/Ilustrasi

Oleh: Ahmad Agus Fitriawan

 

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Rezeki merupakan suatu perkara yang Allah SWT berikan kepada setiap orang. Bahkan tidak hanya manusia, binatang melata pun telah dijamin rezekinya oleh Allah. Maksudnya, tidak ada satu pun makhluk yang telantar tanpa diberi rezeki.

Sebagaimana Allah telah berjanji dalam Alquran, "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (lauhul mahfuz)." (QS Hud [11]:6).

Yang diperlukan adalah upaya dan usaha untuk menjemput rezeki tersebut dengan cara yang Allah gariskan. Dan Dia telah menggariskan sejumlah pintu bagi manusia untuk memperoleh rezeki dengan mudah dan berkah.

Pertama, istighfar memohon ampun. Allah berfirman, "Maka aku berkata (kepada mereka), 'Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan kebun-kebun untukmu, dan mengadakan sungai-sungai untukmu." (QS Nuh [71]:10-12).

Kedua, syukur dan berterima kasih kepada Allah. Allah berfirman, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu." (QS Ibrahim [14]:7).

Merefleksikan sikap bersyukur dalam kehidupan sehari-hari, dapat dilakukan dengan sikap tidak rakus dan menjauhi hal-hal haram ketika mencarinya (QS al-Maidah [5]:88), tidak menggunakannya untuk hal-hal yang tidak diridhai Allah (QS al-Isra [17]:27), dan memperbanyak kalimat hamdalah setelah menikmati atau menggunakannya (QS al-Ankabut [29]:63).

Ketiga, takwa. Allah berfirman, "Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya." (QS at-Thalaq [65]:2-3).

Keempat, bersedekah. Dengan bersedekah rezeki akan dilipatgandakan, sebagaimana firman-Nya, "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." (QS Saba [34]:39).

Kelima, shalat Dhuha. Rasulullah SAW bersabda, "Allah berfirman, wahai anak Adam, janganlah sekali- kali engkau malas melakukan shalat empat rakaat pada pagi hari (shalat Dhuha) karena akan kucukupi kebutuhanmu hingga sore hari." (HR Tirmidzi).

Keenam, membantu hajatnya orang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah, "Barang siapa yang membantu hajat saudaranya maka Allah akan membantu hajatnya." (HR Muslim).

Dalam hadis lain dinyatakan, "Dan barang siapa memudahkan orang yang susah maka akan dimudahkan oleh Allah di dunia dan akhirat, dan Allah akan menaungi seseorang hamba yang selalu memberi naungan kepada saudaranya." (HR Muttafaqun Alaih).

Ketujuh, menikah. Allah berfirman, "Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS an-Nur [24]:32).

Kemudian rejeki akan semakin bertambah disaat memiliki keturunan, sebagaimana janji Allah, "Janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka." (QS al-An'am [6]:151)

Kedelapan, silaturahim. Amalan ini sangat dianjurkan Rasulullah karena dalam silaturahim ini kita saling berkenalan, bertukar informasi, dan saling berintraksi. Dengan demikian pasti ada pengalaman yang bisa saling diberikan, ada tambahan ilmu, dan persaudaraan.

Ini semua merupakan salah satu bentuk rezeki. "Barang siapa yang senang untuk dilapangkan rejekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah dia menyambung tali silaturahim." (HR Muslim).

Demikianlah delapan hal yang senantiasa perlu kita lakukan sebagai refleksi dari bentuk pencarian rezeki terhadap segala nikmat yang Allah berikan agar menjadi mudah. Janganlah bersikap kikir, tamak, sering mengeluh, dan mengecilkan nikmat yang telah diberikan Allah. Wallahu a'lam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement