Senin 31 Oct 2016 17:30 WIB

Yang Tersisa dari Kehancuran Irak

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Irak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bayt al-Hikma adalah pusat pendukung riset kesenian dan kemanusiaan semi-privat yang dimiliki Irak. Tempat ini sepenuhnya terbakar dan dijarah. Meski 'hanya' memuat 100 manuskrip, tapi koleksi di sana termasuk penting termasuk Alquran abad kesembilan, salinan Maqamat karya al-Hariri pada abad ke-12, naskah filosofi Ibnu Sina, dan manuskrip al-Alusi pada abad ke-19. Tak ada koleksi yang tersisa di sana, entah dijarah atau habis terbakar.

Akademi Sains Irak tak luput dari aksi massa. Beruntung, sebagian besar manuskrip sudah dipindahkan ke Pusat Manuskrip Irak. Mayoritas di antaranya adalah manuskrip berbahasa Suriah.

Di luar Baghdad, perpustakaan-perpustakaan di Mosul dan Basra juga mengalami keruskan parah, termasuk perpustakaan publik dan universitas. Sayangnya, tak ada laporan detail mengenai hal ini.

Invasi atas Irak yang berlanjut ke Nasiriya dan Najaf serta bombardir kota-kota tua pada 2004 masih menyisakan tanya, apakah manuskrip dan benda bersejarah di sana selamat, rusak, atau tumpas tak berbekas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement