REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi Perpustakaan Nasional Irak jauh lebih memprihatinkan dibandingkan museum meski kurang mendapat sorotan media. Beruntung manuskrip-manuskrip yang ada bisa diselamatkan.
Pun Arsip Nasional yang letaknya bersebelahan dengan Perpustakaan Nasional. Gedung Arsip Nasional rusak akibat dibakar dan memusnahkan koleksi mikrofilm. Lebih dari 30 ribu naskah dan dokumen penting era Turki Utsmani sebenarnya berhasil dipindahkan ke Badan Pariwisata Irak. Sayangnya, banjir membuat dokumen-dokumen itu rusak parah dan berjamur. Meski dibangkitkan kembali, koleksi dua institusi ini tentu tak akan seperti semula.
Advertisement