REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Magelang KH. Afifudin mengatakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) setempat bisa menjadi penggerak pembangunan spiritual di daerah ini. "Baznas bisa menjadi motor pembangunan spiritual sehingga Baznas Kabupaten Magelang menjadi percontohan di Indonesia," katanya di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (13/10).
Ia meminta masyarakat taat membayar zakat dan infak minimal sebesar 2,5 persen lewat Baznas. Jika selama ini baru PNS maka ke depan para petani, peternak, dan seluruh pegawai untuk ikut berpartisipasi program Baznas.
Ketua Baznas Kabupaten Magelang, Muhammad Zaenal Arifin mengatakan pihaknya menyantuni 200 anak yatim dari Kecamatan Borobudur dan 160 yatim dari wilayah Kecamatan Mungkid. Baznas memberikan santunan 10 anak untuk setiap desa.
Ia menuturkan pihaknya juga memberikan santunan untuk 140 guru mengaji dari Kecamatan Borobudur dan 112 guru mengaji di Kecamatan Mungkid. "Santunan untuk wilayah Borobudur dan Mungkid kami gabung," katanya.
Dikatakan, selama ini pembayar zakat dan infak masih didominasi kalangan PNS. Ia berharap kesadaran masyarakat untuk membayar zakat dan infak agar bisa ditasarufkan untuk masyarakat miskin, anak yatim, dan guru mengaji.
Bupati Magelang Zaenal Arifin menilai penanganan fakir miskin dan anak-anak yatim tidak hanya menjadi kewajiban penerintah, namun juga masyarakat termasuk Baznas. "Dana Baznas harus dikelola dengan baik dan produktif untuk pengentasan kemiskinan. Kami mengapresiasi Baznas," katanya.