REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Organisasi dan umat Islam mempunyai peranan penting dalam mendorong perbaikan dan peningkatan kualitas dan mutu pendidikan di sebuah negara. Pakar pendidikan dari Universitas Malaysia, Badlihisham Mohammad Nur mengatakan selama ini keberadaan organiasi Islam, komunitas, dan gerakan Muslim kerap dipandang negatif.
Nyatanya, kata dia, organisasi dan komunitas Muslim berada di garda terdepan dalam hal memberikan sumbangan bagi peningkatan mutu pendidikan di suatu negara.
“Misalnya saja di Malasysia, oranisasi dan komunitas berperan dalam meletakan dasar sistem pendidikan. Kerajaan memberikan perhatian khusus terhadap pendidikan Islam, meski ada kekurangan disana-sini tetapai kami selalu mendengarkan suara dari komunitas muslim,” tutur Badlihisham dalam Internasional Conference of Islamic Education (ICIE) yang diselenggarakan oleh Internasional Islamic Alliance (ITTHISAL) di Surakarta pada Selasa (11/10) siang.
Ia pun menilai keberadaan organisasi Islam di Indonesia seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah juga memiliki pengaruh besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Hanya saja oranisasi-organisasi Islam kerap jalan sendiri-sendiri untuk mengembangkan lembaga-lembaga pendidikan yang dinaunginya.
Sebab itu ia melihat keberadaan ITTHISAL sangat penting sebagai wadah untuk mempersatukan penyelenggara pendidikan Islam dunia. Dengan begitu kata dia masing-masing lembaga pendidikan dapat berbagi pengalaman dan saling mendorong satu sama lain dalam hal peningkatan mutu pendidikan Islam.
Ia pun berharap Pemerintah Indonesia dan Malaysia serta seluruh organisasi-organisasi Islam yang mempunyai lembaga-lembaga pendidikan Islam dapat bergabung. “Saya berharap perkumpulan ini (ITTHISAL) juga dapat menghubungkan organisasi islam, lembaga dan istitusi pendidikan islam juga pemerintah. Karena pemerintah pun harus memperhatikan perkembangan pendidikan Islam ini,” tuturnya.