REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia merupakan kumpulan orang-orang dari berbagai suku, budaya dan agama. Karenanya, menjaga kerukunan di tengah masyarakat merupakan tugas yang sangat penting.
Ketua Bidang Kerukunan Umat Beragama Majelis Ulama Indonesia (MUI), Yusnar Yusuf, menegaskan peran penting yang dimiliki tokoh-tokoh, untuk menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. Ia menilai, inisiatif dari tokoh-tokoh untuk berbuat sesuatu, bisa mencegah konflik-konflik tidak terjadi.
"Inisiatif tokoh-tokoh sendiri memang sangat diperlukan, jangan tunggu sesuatu jadi masalah besar baru berreaksi," ungkap Yusnar Yusuf kepada Republika, (10/10).
Ia mengambil contoh, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang dilaporkan menistakan agama karena membawa-bawa satu surat kitab suci Alquran. Menurut Yusnar, seharusnya laporan itu tidak terjadi kalau begitu kejadian orang-orang terdekatnya menasehati, sehingga ada inisiatif meminta maaf.
Terkait itu, menyayangkan pembiaran dari tokoh-tokoh dekat Gubernur DKI Jakarta, yang membuat masalah ini jadi besar dan baru ada permintaan maaf belakangan. Maka itu, ia menekankan pentingnya peran tokoh terpandang di bidang apapun, agar berinisiatif mencegah percikan konflik menjadi api.
Yusnar memberi contoh lain saat terjadi konflik di Tanjung Balai, ia meminta umat Islam di sana untuk mengawal Ketua Widya Sabha Perwakilan Umat Buddha Indonesia, Suhadi Senjaya. Hasilnya, walau situasi masih panas di Tanjung Balai, inisiatif kecil itu membuat peninjauan berlangsung dengan lancar.