Jumat 07 Oct 2016 19:20 WIB

'Peserta MTQ Harus Putra Daerah'

MTQ ke-25, Batam, Kepulauan Riau
Foto: Antara
MTQ ke-25, Batam, Kepulauan Riau

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kakanwil Kemenag Provinsi Riau melalui Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf, H Irhas, menegaskan, peserta perhelatan MTQ Provinsi Riau ke xxxv Tahun 2016, merupakan putra dan putri daerah asli Riau. Tidak ada lagi yang namanya peserta impor atau bon dari daerah lain.

"Pelaksanaan MTQ harus semakin lebih baik tidak hanya dari segi pembenahan infrastruktur yang lebih bagus, juga kelancaran kegiatan dan terutama dipastikannya para peserta yang berlomba merupakan putera daerah," tegasnya, hal tersebut sesuai dengan kebijakan Kemenag, LPTQ dan Pemprov Riau.

Irhas mengatakan, tampa harus mengambil anak daerah lain, Provinsi Riau sendiri memiliki potensi yang sangat banyak. Hanya saja belum tergali secara maksimal. Untuk itu, daerah- daerah Kabupaten/Kota hendaknya memaksimalkan dalam menggali potensi daerah yang dimiliki, sehingga apa yang kita tampilkan benar- benar anak- anak negeri ini sendiri, himbaunya.

Terpisah, Kabupaten Kumpar akan mengirimkan 65 kafilahnya dalam ajang MTQ Tingkat Provinsi Riau ke XXXV. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar Drs H Fairus MA, didmapingi Humas Kemenag Kampar Gustika Rahman SPdI, dari 65 kafilah ini, terdiri dari 39 orang peserta, 24 orang official, dan 2 orang pendamping. "Kafilah Kampar ini nantinya akan diberangkatkan ke Kota Pekanbaru pada Sabtu (8/10)," katanya.

Sebelum Kafilah ini diberangkatkan ke Pekanbaru, pada Jumat (7/10), akan diinapkan satu malam di Hotel Bangkinang Baru, kemudian pada malam harinya diadakan acara pelepasan. Mudah mudahan, kafilah Kabupaten Kampar tahun ini bisa mengikuti MTQ tingkat Provinsi Riau dengan baik, Sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama dan membawa predikat yang membanggakan," ujarnya.

Sementara itu, dalam rangka memeriahkan MTQ ini, masyarakat dihimbau untuk berpartisipasi. Pasalnya, event keagamaan tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi merupakan tanggung jawab bersama dalam rangka menyiarkan agama Islam di 'negeri madani' ini.

Menurut Ketua Harian LPTQ Provinsi Dr H Asyari Nur SH MM, kegiatan MTQ merupakan event yang tepat untuk membumikan Alquran di bumi 'lancing kuning'. Kegiatan yang secara berjenjang mulai dari tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, Nasional bahkan Internasional ini, merupakan langkah awal masyarakat mengetahui dan mulai dari membaca, serta memahami dan mengamalkan Al1uran menuju hidup yang hakiki.

"Untuk itu, kita menghimbau daerah khususnya melalui LPTQ untuk terus melakukan pembinaan kepada masyarakat. Sehingga, potensi-potensi yang ada di daerah dapat tergali secara maksimal sekaligus melestarikan budaya baca Alquran di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement