REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika menilik sejarah silam Cook Islands, tak mengherankan jika kepulauan tersebut didominasi penganut Kristiani. Pascawafatnya James Cook pada 1779, para misionaris ditinggalkan di Cook Islands untuk membangun hubungan dengan masyarakat setempat.
Pendeta John Williams dari London Missionary Society (LMS) kemudian membangun umat Kristiani di sana. Agama Nashara pun mengakar kuat di kepulauan tersebut. Bahkan, para missionaris membangun gereja indah di kepulauan itu.
(Baca: Jejak Islam di Cook Islands)
Dalam perkembangannya, Cook Island lebih berhubungan dekat dengan Amerika Serikat. Bahkan, saat perang dunia kedua, negeri ini pernah menjadi lokasi lapangan terbang militer AS, lebih tepatnya di Pulau Penrhyn dan Aitutaki. Meski tak banyak terlibat dalam perang, Cook Island merupakan koloni yang tak bisa luput dari perhitungan AS dan Inggris.
Maka tak heran jika pengaruh Kristiani sangat kental di pulau tersebut. Sebagaimana pulau sekitarnya, termasuk Hawaii, agama penganut trinitas tersebut lebih tumbuh subur dibanding pulau-pulau lain di Samudra Pasifik.
Kendati demikian, Islam dapat masuk ke Cook Islands walaupun tak semudah masuknya Islam ke beberapa pulau sekitarnya, seperti Fiji, New Celedonia, Solomon Island, ataupun Vanuatu. Berdasarkan pembagian lokasi Oceania, Cook Island memang berada di segitiga Polynesia.
Sedangkan Fiji, Caledonia, dan sebagainya, termasuk kaawasan Melanesia. Dibanding Polynesia, kawasan Melanesia memang lebih familiar dengan agama Islam apalagi lokasinya berdekatan dengan Indonesia, negara Muslim terbesar dunia.
RG Crocombe dalam bukunya Asia in the Pasific Islands: Replacing the West menyebutkan tak jelas siapakah masyarakat Cook Islands yang pertama kali memeluk dan menyebarkan agama Islam. Namun, ia menyebutkan dan menampilkan foto seorang di antara mereka bernama Tatiana Kautai.
Berjilbab, warga Cook Islands atau yang sering disebut dengan “Islander” tersebut merupakan satu dari beberapa pemeluk Islam pertama di kepulauan. Mereka diperkirakan berislam sejak beberapa dekade terakhir.