REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Potensi wakaf tunai di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ternyata cukup besar. Berdasarkan perhitungan Dewan Masjid Indonesia (DMI) DIY, potensi wakaf tunai atau wakaf uang dari seluruh masjid di DIY mencapai Rp 2,1 miliar/bulan atau mencapai Rp 25,38 miliar/tahun.
"Potensi dana wakaf tunai ini berbasis masjid yang ada di DIY dengan jumlah masjid yang ada sebanyak 7.000 masjid," ujar Ketua Ketua DMI DIY, Muhammad kepada republika.co.id, disela-sela seminar nasional pemberdayaan dana zakat, infaq, shodaqoh dan zakat untuk kesejahteraan umat di Yogyakarta, Senin (3/10).
Berdasarkan perhitungannya, setiap masjid di DIY diasumsikan wakaf tunai yang terkumpul dari dana infaq 1 sekali pelaksanaan Shalat Jumat di masjid mencapai Rp 300 ribu/bulan. Jika dana tersebut terkumpul dari 7.000 masjid maka akan terkumpul dana wakaf tunai Rp 2,1 miliar/bulannya.
Dana setahun wakaf yang terkumpul akan mencapai Rp 25,38 miliar. "Jika dana ini didepositokan di Bank Syariah dengan bagi hasil equvalen 6 persen maka akan ada dana bagi hasil Rp 1,52 miliar/tahun atau Rp 112,5 juta/bulan. Dana bagi hasil ini bisa digunakan untuk peningkatan material akuistik masjid," ujarnya. Selain itu kata dia, dana bagi hasil tersebut juga bisa digunakan untuk pemberdayaan ekonomi umat berbasis masjid.
Diakuinya, DMI DIY memang telah berikrar untuk pengumpulan wakaf tunai melalui masjid. Wakaf tunai ini akan digunakan untuk peningkatan akuistik masjid di DIY. Akusitik masjid tersebut berupa pembenahan sound system di setiap masjid di DIY.
"Ini penting, karena masih banyak masjid yang suara sound systemnya tidak bagus. Karenanya perlu kita benahi secara gratis melalui dana ini." ujarnya.
Berdasarkan survei yang dilakukan DMI, sebagian besar suara sound system masjid tidak bagus, suaranya pecah dan sering bergema. Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu kekhusyukan ibadah umat. Karenanya DMI sejak tahun lalu terus melakukan perbaikan sound system di masjid-masjid di Indonesia termasuk di DIY.
Menurut Muhammad, saat ini DMI DIY memiliki 5 mobil keliling yang dioperasikan untuk pembenahan dan peningkatan kualitas suara sound system di setiap masjid di DIY. Dana operasional untuk itu akan diambilkan melalui pengumpulan wakaf tunai berbasis masjid tersebut. "Sebenarnya sudah jalan, namun belum maksimal. Dana yang terkumpul dari wakaf tunai ini baru sekitar Rp 18 juta itupun umum belum berbasis masjid," katanya.
Untuk itu, tahun ini pihaknya akan meminta DMI daerah atau DMI kabupaten/kota di DIY untuk menjembatani pengumpulan dana wakaf tunai berbasis masjid ini. Dana ini pun nanti juga akan kembali ke masjid yang bersangkutan untuk peningkatan akuistik dan pemberdayaan ekonomi umat. "Kita berharap 2017 ini bisa kita optimalkan," ujarnya.