Ahad 25 Sep 2016 17:01 WIB

Dari Laznas Hingga Tukang Cukur

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Damanhuri Zuhri
Tukang cukur
Foto:
Buku pelajaran

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Musibah yang menimpa Desa Sukaratu Kecamatan Banyuresmi, Rabu (21/9) dini hari praktis membuat kegiatan belajar di SDN Sukaratu I terhenti.

Padahal, sekolah ini tengah menjalankan ujian tengah semester (UTS). Rencananya, Senin (26/9), sekolah akan mulai kembali aktif, meski UTS belum akan dilanjutkan. Karena kurang ruangan, pemakaian beberapa kelas juga akan bergantian.

Selain ruang kelas, lanjut Rohani, jika masyarakat ingin membantu, priotitas bantuan bagi SDN Sukaratu I adalah alat tulis, buku ajar, serta kursi dan meja. ''Kalau ada yang mau memberi bantuan, baiknya langsung saja ke sini. Bantuan di desa belum menyentuh kebutuhan sekolah,'' ungkap Rohani.

Rupa-rupa kebutuhan sekolah itu pula yang Rohani sampaikan kepada perwakilan Persatuan Potong Rambut Garut (PPRG) yang datang ke sana. Dengan sigap, Bendahara PPRG Irawan Hidayah, mencatat kebutuhan SDN Sukaratu I yang disebutkan Rohani.

Dalam Bahasa Sunda, Irawan mengatakan catatan itu bukan berarti PPRG bisa memenuhi semua. Dengan 4.000 anggota di Jabodetabek, PPRG akan membantu apa yang mereka bisa. ''Bantuan cukur rambut bisa juga kami lakukan kalau dibutuhkan,'' kata Irawan.

Karena bisnis cukur rambut anggota di daerah usaha masing-masing harus tetap berjalan, ada pembagian tugas oleh pengurus. Penghimpunan bantuan PPRG dilakukan oleh koordinator wilayah di area masing-masing. Dalam tiga hari pascabencana, PPRG sudah mengumpulkan dana bantuan Rp 13 juta beserta delapan karung pakaian dan makanan.

Sebelum tim dari SMAN 25 Garut dan tim PPRG datang, tim Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa sudah datang lebih dulu dan membersihkan SDN Sukaratu I bersama para guru.

Manajer Respons Kebencanaan DMC Dompet Dhuafa, Fadillah Rachman, mengatakan, DMC Dompet Dhuafa memilih mendirikan posko darurat di Kecamatan Banyuresmi dan Kecamatan Pasirwangi karena dua daerah ini belum banyak disentuh relawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement