Selasa 13 Sep 2016 05:46 WIB

Baznas Berdayakan Petani dan Peternak

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Damanhuri Zuhri
Seorang peternak sapi (ilustrasi)
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Seorang peternak sapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menilai kondisi petani dan peternak di Indonesia masih memprihatinkan. Sebagian besar dari mereka masih berada di garis kemiskinan.

Berangkat dari keprihatinan itu, Baznas berinisiatif mendirikan Lembaga Pusat Pengembangan dan Peternakan (LP3). Adapun tujuan didirikannya lembaga ini adalah untuk memberdayakan serta melindungi petani dan peternak.

Manajer Pengembangan Ekonomi Baznas Rulli Kurniawan mengatakan, lembaga ini akan menguatkan peran petani dan peternak dhuafa, pemilik lahan, serta menyediakan modal dan akses pasar.

"Misi utamanya memberdayakan dan memproteksi peternak dan petani sehingga petani dan peternak bisa menghadapi permasalahannya, khususnya terkait prasarana dan sarana, kepastian usaha, risiko harga, kegagalan panen, praktik ekonomi berbiaya tinggi, dan antisipasi perubahan iklim," katanya dalam diskusi bertema ''Nasib Peternak Indonesia'' yang diselenggarakan Baznas, di Jakarta, Kamis (8/9).

Dari segi pemberdayaan, lembaga ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan petani dan peternak lewat pendidikan dan pelatihan. Sedangkan, pada tataran praktik, LP3 diharapkan mampu memberdayakan petani dan peternak lewat pendekatan atau sistem pertanian terintegrasi. "Lembaga ini adalah salah satu program penyaluran zakat Baznas yang dibuat terencana untuk mengentaskan 280 ribu masyarakat miskin pada 2016," jelasnya.

Pada forum diskusi tersebut, Rulli juga menekankan harapannya agar petani dan peternak tak lagi dipandang sebelah mata. Ia ingin mereka dianggap sebagai penopang kedaulatan pangan di Indonesia. Dengan perubahan pola pandang itu, ia yakin nasib petani dan peternak bisa bergerak ke arah yang lebih baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement