REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walaupun persengketaan terjadi di wilayah Filipina selatan, ada harapan baru terciptanya perdamaian. Dari Masjid Agung Cotabato inilah harapan tercipta. Masjid berarsitektur Islam Asia Tenggara ini menjadi daya tarik baru, bukan hanya bagi bangsa Moro sebagai masyarakat Muslim di Filipina selatan. Namun, juga bagi rakyat Filipina yang non-Muslim.
Masjid Agung Sultan Hasanal Bolkiah atau Masjid Agung Cotabato di Distrik Tamontaka, Cotabato City, dibuka pada 2011, menarik lebih dari 2.000 pengunjung per tahun. Sekretaris Wali Kota Aniceto Rasalan mengungkapkan, jumlah pengunjung meningkat seiring dijadikannya masjid bukan hanya tempat ibadah, melainkan juga objek wisata bagi masyarakat Filipina.
(Baca: Islam di Filipina selatan, melainkan juga bagi rakyat Filipina non-Muslim. Sebab, masjid itu dianggap sebuah karya arsitektur Islam terbaik di Filipina. " target="_blank">Masjid Agung Cotabato Terbesar di Filipina)
Masjid ini, kata Rasalan, menjadi kebanggaan bukan hanya umat Islam di Filipina selatan, melainkan juga bagi rakyat Filipina non-Muslim. Sebab, masjid itu dianggap sebuah karya arsitektur Islam terbaik di Filipina. "Masjid ini memiliki pemandangan memikat pengunjung, tidak heran bukan hanya umat Islam yang kagum dan takjub dengan pemandangan masjid ini," kata Rasalan.
Desain arsitektur masjid ini menarik dengan kesederhanaannya, namun mewah dan elegan. Dinding, jendela, menara, dan kubah sempurna saling melengkapi. Rasalan mengungkapkan, hadirnya masjid ini membangun suasana harmonis antara umat Islam dan non-Muslim yang sengaja mengunjungi masjid untuk menikmati pemandangannya.
Ini karena bangunan masjid dengan ukuran besar mendominasi lanskap di kawasan tempatnya berdiri dengan latar belakang Bukit Tamontaka di belakangnya dan sungai dengan nama yang sama di bagian depan. Bentangan alam hijau di sekitarnya menjadi taman luas pelengkap keindahannya.
(Baca: Masjid Agung Cotabato Tiru Model Masjidil Haram)
Menyadari kehadirannya menarik perhatian banyak orang, pengurus dan penjaga masjid ini dengan ramah menyambut para pengunjung tanpa pengecualian. Artinya, Muslim ataupun non-Muslim bebas menjelajah seantero masjid dan memotret tanpa larangan.
Kehidupan masyarakat Muslim di Cotabato City semakin meriah setelah diresmikan dan pada 2012, Masjid Agung Cotabato aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan Ramadhan. Dan, berkat hadirnya masjid ini, masyarakat Muslim Cotabato City dan Pemerintah Filipina, khususnya saat Ramadhan, menapaki babak baru. Terutama, setelah Pemerintah Filipina menerbitkan undang-undang baru pada 2013 menyepakati hari libur nasional bagi hari-hari besar Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha.