Selasa 30 Aug 2016 04:15 WIB

Masjid Khusus Perempuan di Cina Berdiri Sejak 300 Tahun Silam

Rep: Kabul Astuti/ Red: Bilal Ramadhan
Dua perempuan Muslim yang tinggal di wilayah otonomi Ningxia, Cina.
Foto: blackrenaissance.net
Dua perempuan Muslim yang tinggal di wilayah otonomi Ningxia, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, OXFORD -- Akhir-akhir ini, dunia menyaksikan pembukaan masjid khusus perempuan di Amerika Serikat dan Eropa. Tak disangka, kaum muslimah di Henan, Cina, sudah mempunyai masjid dan tradisi lembaga keagamaan khusus perempuan selama lebih dari 300 tahun.

Peneliti dari perguruan tinggi Lady Margaret Hall, Oxford, Maria Jaschok, mengatakan ada banyak contoh tentang sejarah masjid khusus perempuan di Cina. Di sana terdapat pengetahuan akurat bernuansa tradisi Islam yang khas Cina, meski sekarang mulai memudar.

"Sejarahnya sangat panjang. Ini manifestasi unik dari lembaga independen, Nüxue atau Nusi -sekolah Alquran untuk perempuan atau masjid perempuan- yang muncul dari hasil negosiasi sejarah dan kondisi sosial-politik yang kompleks atas identitas Muslim di kalangan Cina diaspora," kata Jaschok, dilansir dari The Guardian, Selasa (30/8).

Menurut Jaschok, kelahiran lembaga ini lebih dari sekedar sarana untuk menjaga iman dan keutuhan identitas etnis-religius. Masuknya perempuan ke dalam institusi pendidikan selama akhir dinasti Ming dan awal dinasti Qing (abad ke-17), terinspirasi dari sikap intelektual dan pendidikan Hui Muslim.

Jaschok menerangkan, institusi ini lahir dari kebutuhan untuk membawa pengetahuan agama ke tengah keluarga dan mendekatkan keluarga ke masjid. Pertumbuhan ruang ibadah dan lembaga pendidikan perempuan hanya dihentikan oleh represi agama tahun 1950-an.

Institusi ini kembali berkembang perlahan setelah represi pemerintah terhadap agama berkurang di tahun 1980. Masjid khusus perempuan telah dibuka kembali, terutama di komunitas Muslim dari Cina tengah, telah dibangun masjid-masjid baru sejak akhir 1990-an.

"Menariknya, kita dapat mengamati sesuatu seperti kebangkitan Islam di bagian-bagian tertentu dari Cina yang dipimpin oleh generasi muda perempuan terdidik dan karismatik," kata Jaschok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement