REPUBLIKA.CO.ID, LANZHOU -- Sekretaris Jenderal Asosiasi Cina Islam, Jin Rubin mengatakan masjid khusus muslimah hanya dapat ditemui di Cina.
Ia bersyukur para muslimah dapat mempelajari agama di masjid-masjid khusus wanita tersebut. "Hanya Cina yang memiliki masjid khusus wanita, tapi ini bukan praktik umum di antara kalangan Tionghoa Muslim," tuturnya.
"Tapi satu hal yang pasti, masjid khusus wanita dapat menyediakan mereka tingkat pendidikan yang lebih baik, dimana Islam mendorong hal tersebut."
Senada dengan hal tersebut, Direktur Masjid Xihu Lanzhou, Wang Yuming merasakan manfaat yang berlimpah bagi muslimah dengan keberadaan masjid tersebut. Pendidikan agama dapat didapat para muslimah disana.
"Muslim peduli pendidikan bagi perempuan karena kami percaya, merekalah mercusuar keluarga. Pengaruh mereka dapat menjaga stabilitas masyarakat," ujarnya.
Tak hanya mengajarkan Alquran dan Islam, sekolah di masjid tersebut pun mengajarkan ilmu dasar seperti matematika, serta mengajarkan akhlak seperti memberitahu siswa agar menjauhi narkoba.
Salah seorang siswa yang telah mengenyam lima tahun di pendidikan masjid khusus wanita tersebut, Ma Lanying (76) mengaku bangga. Meski usianya telah renta, namun ia senang bisa memperdalam agama Islam.
Menurutnya, belajar merupakan kegiatan seumur hidup bagi umat Islam. "Saya merasa bangga saya dapat memahami Alquarn dan tahu persis apa maksud ibadah," ujarnya.
Meski sekolah tersebut memungut biaya, namun jumlahnya sangat minim. Para guru pun hanya menerima gaji 600 sampai 700 yuan tiap bulan. Salah seorang guru, Ma Xuelan (26) sudah mengajar di Masjid Xihu selama empat tahun. Namun Xuelan yang lulus dari sekolah di Masjid Lanzhou tersebut mengaku senang dapat membagi ilmu.
"Saya guru mereka di kelas, dan mereka guru saya di luar kelas," ujarnya senang.
Baca sebelumnya:
Alhamdulillah, Masjid Khusus Muslimah Menjamur di Cina
Masjid Khusus Muslimah Tumbuh Pesat di Cina.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
