REPUBLIKA.CO.ID, PAMULANG— Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memandang perlunya kaderisasi ulama perempuan yang keberadaan mereka kian hari semakin langka.
Menag mengatakan Kementerian Agama memberikan perhatian khusus terhadap kelangkaan ulama perempuan di Indonesia.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan beasiswa strata dua (S-2) di bidang ilmu Alquran khusus bagi para calon ulama perempuan.
Menurut Menag, Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta, adalah satu-satunya lembaga pendidikan tinggi Islam swasta di Indonesia untuk tingkat S-1 yang secara khusus mendidik kaum perempuan dengan konsentrasi pada bidang ilmu-ilmu Alquran, khususnya tahfiz, tafsir, rasm dan qiraat Alquran.
Tahun ini, ujar Menag, Kementerian Agama akan memberikan beasiswa S-2 khusus bagi kaderisasi ulama perempuan yang ditempatkan di kampus IIQ Jakarta. Program S-2 ini menggunakan format kelas internaional dengan bahasa pengantar bahasa Arab.
“Program ini merupakan respons Kementerian Agama terhadap kelangkaan ulama perempuan sekaligus dalam rangka pengarusutaman gender,” saat memberikan sambutan dan orasi ilmiah dengan tema “Implementasi Kandungan Alquran di Bumi Nusantara” dalam prosesi Wisuda ke-17 dan Dies Natalis IIQ ke-39 di gedung Pesantren Takhassus Alquran IIQ, Pamulang, Tangerang Selatan, Sabtu (27/8).
Pada kesempatan itu Menag juga meresmikan pembukaan program doktoral (S-3) IIQ yang mengambil konsentrasi pada bidang kajian ilmu Alquran, khususnya qiraat, rasm dan tahfiz.
Menag menambahkan, Kementerian Agama akan selalu berkomitmen mendukung program yang dicanangkan IIQ dalam upaya pemberdayaan perempuan yang berbasis pada ilmu-ilmu Alquran.
Sekretaris Umum Yayasan IIQ Jakarta Azhari Baedlawi sebelumnya menegaskan, memang kekhasan IIQ adalah mahasiswa yeng belajar di tingkat S-1 seluruhnya perempuan. “Kami menyadari bahwa perempuan mempunyai peranan yang sangat strategis sebagai salah satu unsur penentu kualitas generasi sebuah bangsa,” katanya.
Rektor IIQ Huzaemah T Yanggo melaporkan jumlah wisudawati yang lulus untuk tingkat S-1 sebanyak 138 sarjana dengan perincian 31 sarjana fakultas syariah prodi muamalah, 30 sarjana fakultas ushuluddin prodi ilmu Alquran dan tafsir, dan 77 fakultas tarbiyah.
Untuk jenjang S-2 IIQ meluluskan 36 sarjana dengan rincian 12 magister untuk konsentrasi ilmu Alquran dan Ilmu hadis, 16 magister untuk konsentrasi syariah dan delapan magister untuk konsentrasi tarbiyah.
Keseluruhan sarjana yang diwisuda berjumlah 174 sarjana. “Kami berharap semoga para alumni mampu menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” katanya.