Rabu 24 Aug 2016 15:09 WIB

Duh, Baca Tulisan Arab, Tiga Muslim Dipaksa Turun Pesawat

Kaligrafi Allah
Foto:
Polisi London (ilustrasi)

Sakina dan saudaranya tentu saja menolak tuduhan tersebut. "Kami sama sekali tak ada (tulisan Arab dalam ponsel kami). Kami bahkan tak bisa berbicara bahasa Arab, kami (asal) India," ujarnya.

Sakina menambahkan, saudara laki-lakinya juga tak melihat telepon selama mereka di Stansted. Lagi pula, kata Sakina, satu-satunya tulisan Arab di ponselnya adalah sebuah aplikasi yang menampilkan ayat-ayat dari Alquran yang tak terbuka sepanjang waktu saat mereka di bandara.

 

Selama satu jam diinterogasi, Sakina mengatakan, ia diminta menjelaskan secara terperinci berbagai stempel yang ada di paspornya. Ia juga diminta menunjukkan kepada agen MI5 pesan dari aplikasi Whatsapp terbarunya.

Ketiga bersaudara juga memberikan jawaban yang berkaitan dengan kehidupan pribadi mereka termasuk tentang alamat rumah, tempat kerja, sejarah media sosial, profesi orang tua.

Ketiganya kemudian diizinkan kembali di pesawat. Penerbangan Easy Jet ditunda lebih dari satu jam setelah pengaduan. "Saya sangat gugup dan malu. Semestinya bukankah seharusnya mereka (petugas polisi dan agen) naik ke pesawat bersama kami, untuk menunjukkan kepada penumpang lain tak ada yang salah dengan kami, untuk mengatakan jangan khawatir ini hanya kesalapahaman," kata Sakina.

Easy Jet mengonfirmasi insiden tersebut kepada Aljazirah. Maskapai mengatakan, setelah kekhawatiran yang dilaporkan penumpang,  anggota staf kami meminta bantuan polisi untuk mengambil keputusan berbicara dengan tiga penumpang sebelum keberangkatan.

Sebab,  perusahaan beralasan keselamatan dan keamanan penumpang serta awak merupakan prioritas utama mereka. Ini merupakan langkah pencegahan menurut Easy Jet. "Kami ingin meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi pada penumpang," kata maskapai.

Insiden itu terjadi bersamaan dengan meningkatnya Islamofobia di Inggris. Muslim di seluruh dunia semakin mengalami diskriminasi saat Islam kerap dikaitkan dengan terorisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement