REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Tiga Muslim bersaudara asal London terpaksa manut perintah polisi untuk turun dari pesawat dan menjalani interogasi di landasan bandara.
Insiden ini terjadi hanya karena seorang penumpang lain mengaku melihat mereka membaca tulisan Arab yang diduga terkait Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di telepon selular (ponsel).
Sakina Dharas (24 tahun), Maryam Dharas (19 tahun), dan saudara laki-laki mereka, Ali Dharas (21 tahun), saat itu sedang berada di pesawat Easy Jet nomor penerbangan EZY3249 di Bandara Stansted London. Mereka akan terbang ke kota Italia, Naples, 17 Agustus lalu.
Namun, Sakina yang mengisahkan kejadian tersebut kepada Aljazirah pada Selasa (23/8) mengatakan, sesaat sebelum lepas landas anggota kru menghampiri dan meminta mereka keluar dari pesawat. Dengan dikawal, ketiganya kemudian menuruni tangga pesawat ke landasan terbang.
Di landasan, menurut Sakina, polisi bersenjata dan agen MI5 telah menunggu mereka. Ketiganya pun langsung menjalani proses interogasi di landasan tersebut selama sekitar satu jam.
Sakina mengisahkan, ternyata sebelumnya dua orang penumpang yang juga berada di pesawat mengatakan kepada pihak berwenang bahwa ketiga bersaudara itu tampak melihat layar ponsel yag menunjukkan bahasa Arab atau kata-kata pujian bagi Allah.
"Seorang penumpang di penerbangan Anda telah mengklaim Anda bertiga adalah anggota ISIS," kata Sakina menirukan perkataan agen MI5.