Selasa 23 Aug 2016 16:35 WIB

PM Kanada Bela Pakaian Renang untuk Muslimah

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang wanita mengenakan burkini atau istilah untuk baju renang yang tertutup penuh di Marseille, Prancis Selatan.
Foto: AP
Seorang wanita mengenakan burkini atau istilah untuk baju renang yang tertutup penuh di Marseille, Prancis Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menolak gagasan mengenai larangan perempuan menggunakan pakaian renang Muslimah atau burkini di negara tersebut. Menurutnya hal itu bertetangan dengan nilai-nilai Kanada.

Seperti dilansir The Guardian, Selasa (23/8), Trudeau mengatakan, pemerintah harus mengutamakan toleransi di Kanada. Ia menyampaikan ini setelah bertemu dengan para menterinya untuk merencanakan agenda legislatif pemerintah.

"Di Kanada, bisakah kita berbicara mengenai penerimaan, keterbukaan, persahabatan dan pengertian? Ini adalah apa yang akan kita pilih dan kita lalui setiap hari yakni masyarakat kita yang kaya dan beragam," kata Trudeau.

Trudeau menyerukan untuk menghormat hak dan pilihan setiap individu. Menurutnya ini harus berada di atas dari wacana dan debat publik.

Baca juga,  Penjualan Burkini Semakin Populer di Kalangan Non-Muslim.

Sebelumnya beberapa anggota parlemen di Provinsi Quebec, Kanada, telah menyerukan larangan burkini. Ini mengikuti larangan serupa di setidaknya 15 kota di tenggara Prancis, termasuk di Nice.

Tredeau mengatakan ironis melihat pemerintahan yang menggaungkan toleransi namun bertindak dengan melemahkan hak-hak individu. Menurutnya toleransi terhadap seseorang berarti menerima hak mereka untuk eksis dengan syarat mereka tak mengganggu masyarakat lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement