Sabtu 30 Jul 2016 20:39 WIB

Menag Minta Peserta MTQ tak Lakukan Kecurangan

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
 Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) M. Zainul Majdi (kiri) menerima piala MTQ Nasional dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) saat malam Ta’aruf yang diadakan di Pendopo Kantor Gubernur NTB, Jumat (29/7) malam.(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) M. Zainul Majdi (kiri) menerima piala MTQ Nasional dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) saat malam Ta’aruf yang diadakan di Pendopo Kantor Gubernur NTB, Jumat (29/7) malam.(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVI di Provinsi Nusa Tenggara Barat, berbeda dibanding MTQ sebelumnya.

"Semula hanya Tilawatil Quran, kini berkembang jadi tujuh lomba. Ragam cabang menandakan bukan hanya tampilkan seni suara semata tapi juga forum ilmiah menghapal, menafsir, dan menarasikan ayat-ayat tuhan," katanya dalam sambutan pembukaan MTQN di Islamic Centre, Mataram, NTB, Sabtu (30/7).

Menag juga menyampaikan, pada gelaran MTQ yang mengambil tema "Mewujudkan revolusi mental dalam pemantapan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin", terdapat terobosan baru yakni aplikasi pendaftaran peserta secara daring (online) atau e-MTQ.

"Pertama kalinya gunakan e-MTQ untuk mengikis potensi kecurangan dan keruwetan," ungkapnya.

Lukman menilai, kehadiran e-MTQ menjadi upaya Kemenag agar penyelenggaraan MTQ Nasional berjalan sehat dan tanpa kecurangan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement