REPUBLIKA.CO.ID, SENTUL -- Pertemuan Dai dan ulama se Asia Tenggara telah resmi ditutup, Selasa (26/7) pukul 10.00 WIB. Acara ini diselenggarakan oleh Rabithah Ulama wa Du`at Janub Syarq Asia (Ikatan Ulama dan Dai Se Asia Tenggara) bekerjasama dengan al-Hai`ah al-Alamaiyah al-Islamiyah li at-Ta’lim (Lembaga Internasional Pendidikan Islam cabang Indonesia).
Dalam acara penutupan tersebut hadir Menteri Perumahan Sri Langka Sajith Premadasa,Kuasa Usaha Arab Saudi untuk Indonesia Faisal al Khumaini, Hakim Konstitusi Mahkamah Konstitusi Patrialis Akbar, dan Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah.
Dalam acara penutupan tersebut juga hadir hafidzah cilik, Masyita dan Kayla. Mereka mendapatkan hadiah dari Kedubes Arab Saudi sebagai tamu istimewa untuk berhaji tahun ini bersama kedua orang tuanya. Khusus Kayla, Dubes Arab Saudi memberikan hadiah kepada sang nenek yang telah merawat Kayla untuk berhaji juga.
Selain itu mereka juga mendapatkan hadiah uang tunai dari Penasehat Yayasan al-Hai`ah al-Alamaiyah al-Islamiyah li at-Ta’lim (Lembaga Internasional Pendidikan Islam cabang Indonesia) Syekh Khaleed bin Abdulllah al Hamdy. Mantan Menkumham Patrialis Akbar yang juga alumni LIPIA memberikan sambutan dalam acara penutupan tersebut.
Dalam sambutannya, Patrialis mengatakan beberapa tahun terakhir Islam sedang mengalami gangguan baik dari mereka yang mengaku Islam maupun yang bukan Islam. "Dari kalangan internal, mereka yang mengaku Islam telah menjadi orang munafik dan fasik karena mau meminta bayaran dari musuh Islam untuk menjelek-jelekkan Islam," jelas dia.
Mereka yang mengaku Islam juga berani melakukan ancaman-ancaman dengan tindakan teroris dan radikal sehingga menghancurkan nama baik Islam. Kemudian muncul kelompok egoistis dengan bermain politik dan memperebutkan kekuasaan. Namun mereka tidak pernah bersatu sehingga tak berhasil dalam merebut kekuasaan di negara-negara Islam.
Adanya pertemuan ini sangat penting untuk membahas masalah gangguan yang dihadapi umat Islam di dunia. Karena umat Islam selalu dirugikan.