Senin 11 Jul 2016 11:29 WIB

Hari Kemenangan Diaspora Indonesia di Negeri Seberang

Idul Fitri
Ramadhan

Pengalaman unik yang ia alami adalah ketika bekerja paruh waktu saat bulan Ramadhan.

Ia pernah berkali-kali ditawari minuman oleh rekan kerjanya karena tidak tahu bahwa Dian tengah berpuasa.

"Selesai kerja pun masih ditanya lagi, 'kalau puasa sebulan penuh apa tidak turun berat badannya?', 'lapar atau tidak?", 'kalau pun tidak puasa ya tidak apa-apa kan? kan tidak ada yang tahu,'" ujarnya, memaparkan.

Sementara Saskia, ia mengaku juga mendapat perlakuan yang hampir serupa dari warga lokal di Taipei.

Berdasarkan informasi yang ia berikan, Saskia pun kerap mendapat perlakuan positif dari orang-orang yang ditemui di luar rumah.

"Mereka sangat terbuka ke kita, bahkan tidak sungkan untuk memberi tahu mana makanan yang halal atau haram. Tidak terasa ada 'Islamophobia' di sini," ucapnya, menegaskan.

Mereka sepakat, dengan menjalankan ibadah puasa atau berlebaran di negara asing juga turut mempengaruhi kualitas keimanan.

Bagaimana tidak, ketika di umat Islam di Indonesia bisa dengan mudahnya menjalankan ibadah puasa, namun para WNI tersebut rela berjuang. Baik untuk mencari masjid terdekat, memilah makanan halal-haram, maupun memberikan pemahaman yang bersifat edukatif mengenai Islam kepada warga lokal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement