Senin 11 Jul 2016 11:29 WIB

Hari Kemenangan Diaspora Indonesia di Negeri Seberang

Idul Fitri
Taiwan

Tidak berbeda jauh dengan Jepang, bagi WNI yang berada di Taiwan pun merasakan adanya perbedaan nuansa Ramadhan.

Misalnya, yang dialami Ratu Saskia Bilqis yang sudah menetap di Taipei, Taiwan, sejak bulan April 2016 demi mengikuti suaminya yang dipindahtugaskan dari perusahaannya ke negara tersebut.

Dalam menjalani Ramadhan pertamanya di negara asing, Saskia mengaku kaget saat pertama kali berupaya menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslimah.

"Saat puasa yang paling terasa beda adalah adzan. Di sini tidak ada adzan, jadi kita hanya mengandalkan dari alarm telepon genggam," ujarnya, menceritakan.

Selain itu, perbedaan yang dialami bagi WNI di Taiwan ketika akan merayakan Hari Raya agama ialah tidak adanya kedutaan besar atau konsulat jenderal yang memfasilitasi perayaan tersebut.

"Di Taiwan tidak ada kedutaan besar, yang ada Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI). WNI sering kumpul di sini untuk buka puasa atau membagikan takjil ke TKI," jelasnya.

Sedangkan untuk Shalat Id, pelaksanaannya dipimpin oleh pihak KDEI dan digelar di halaman Taipei Main Station (TMS).

"Positifnya kita bisa kenalan dengan WNI lain, bedanya kita tidak bisa dengar adzan atau takbir. Kangen juga dengan suara takbir saat malam Lebaran," ujar Saskia, menceritakan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement