Senin 04 Jul 2016 19:35 WIB

'Alhamdulillah, Indonesia Masuk Jajaran Elit Wisata Halal Dunia'

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Damanhuri Zuhri
Ilustrasi Wisata Halal. (Republika/Mardiah)
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Wisata Halal. (Republika/Mardiah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menempati peringkat kedua dalam Top 20 Tujuan Wisata Traveler Muslim Saat Ramadhan 2016. Hasil tersebut dibuat oleh The MasterCard-CrescentRating Ramadan Travel Report.

Berikut daftar 10 besar destinasi favorit traveler untuk libur Ramadan 2016 menurut CrescentRating: Malaysia, Indonesia, Singapura, Turki, Brunei Darussalam, Afrika Selatan, Maladewa, Uni Emirat Arab, Iran dan Oman

"Alhamdulillah berkah Ramadhan, kado lebaran, Indonesia secara meyakinkan masuk pada jajaran elit wisata halal dunia. Sesungguhnya kemenangan itu direncanakan," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Senin (4/7).

Sejak arahan pada Tim Percepatan, Wonderful Indonesia berpartisipasi di semua event Halal Tourism dan Mainstream Tourism. Misalnya saja dengan partisipasi aktif di Global Islamic Economy Summit 2013, the 1st OIC International Forum on Islamic Tourism Jakarta 2014, World Halal Travel Summit 2015, World Halal Travel Award 2015, ATM Dubai, 2nd Halal Tourism Conference, Konya, Turkey dan terakhir di the 1st UAE-China Islamic Economy Conference di Beijing.

Event terakhir terlaksana atas inisiatif Program One Belt-One Road Presiden China Xi Jin Ping. "Yang merekreasi Jalur Sutra di mana Indonesia yang diundang mewakili Halal Tourism Industry, tidak ada Malaysia di sana," kata dia.

Uni Emirat arab (UEA) juga melihat Indonesia lebih baik dari segi sistem dan standard, termasuk Standing Commitee for Economic Cooperation (COMCEC) negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OIC).

UEA meminta Indonesia untuk membangun standard global untuk pariwisata dan keramahan halal. Ketua Tim Percepatan Wisata Halal Indonesia Riyanto Sofyan mengatakan di OIC Islamic Cooperation of Tourism Ministers Forum, Indonesia sudah menjadi pemimpin, bukan Malaysia, dan akan mengadakan pertemuan pada 1 September tahun ini.

"Kita pun sudah meng-host World Islamic Economy Forum melalui Kementerian Keuangan tanggal 2-4 Agustus ini di JCC. Event mana yang biasanya diadakan di London, dan tahun 2014 dibuka oleh British Prime Minister sekarang di Jakarta," ujarnya.

Melihat potensi-potensi di atas, Indonesia berpeluang menjadi juara dalam wisata halal. Indonesia, kata Riyanto, hanya perlu memoles sedikit, standardisasi, sertifikasi, fokus, branding dan promosi sesuai arahan Menteri Pariwisata.

Riyanto menyebut dunia sekarang mengetahui bagaimana hebatnya Halal Tourism Indonesia yang sudah menjadi legacy dan tinggal dikemas, branding dan mempromosikannya ke dunia.

"Insya Allah, Indonesia atas dukungan dan arahan Bapak Menteri, beserta bapak-bapak dan Ibu-ibu WA group Pesona Indonesia akan menjadi ranking nomor 1 di 2017 untuk Halal Tourism Destination Dunia," ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement