REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK— Nusantara Depok Mengaji mendapat antusiasme luar biasa dari masyarakat. Sebanyak 33.270 peserta membaca Alquran di 1400 masjid dan mushala. Sebuah asa dan doa pun terselip di tengah-tengah ritual mulia itu.
Inisiator Gerakan Nusantara Mengaji, A Muhaimin Iskandar, berharap gerakan ini, memotivasi masyarakat Depok meramaikan masjid dan mushala dengan bacaan-bacaan Alquran.
Cak Imin, begitu akrab disapa, ingat betul bagaimana tradisi waktu kecil saat mengaji dan mushala sangat kental terasa. “Jika tidak ngaji timbul rasa bersalah. Nah, perasaan seperti itu yang harus kita bangun kembali," tuturnya.
Tentu, kata dia, bagi kalangan Nahdlatul Ulama (NU) tradisi mengaji di masjid dan mushala masih tetap terjaga sampai hari ini. Sayangnya, tradisi baik itu hanya dijaga kaum tua renta. Sementara anak usia remaja dan muda lebih memilih nongkrong di mal ataupun kafe.
"Mari ramaikan tradisi mengaji itu kembali, tentu dengan mengaji kita dapat mengikis moral bangsa yang bobrok akibat korupsi, narkoba, seks bebas, dan lainnya," ujar dia di Masjid Dian Almahri, Kubah Emas, Depok, Jawa Barat, Selasa (21/6) saat membuka secara resmi Nusantara Depok Mengaji.
Cak Imin membeberkan mengapa hari ini, dan Depok menjadi lokasi pelaksanaan Nusantara Mengaji. Hari ini, Selasa (21/6) bertepatan dengan 17 Ramadhan, hari turunnya Alquran.
Sedangkan Depok terpilih karena Depok kota pelajar. Dunia pendidikannya maju. Banyak ulama, santri, cendikiawan, menteri, politisi, dan lainnya berdomisili di kota ini. “Tapi tradisi mengaji Alquran mulai pudar," tuturnya.
Menurut Cak Imin, melalui Nusantara Depok Mengaji, ia yakin Kota Depok menjadi maju, lebih berkembang dan lebih meningkat sejajar dengan Kota Jakarta, Kota Bandung, Kota Yogyakarta dan kota-kota lain di Indonesia.
"Kota Depok menjadi kota yang sama rata, adil, makmur dan sejahtera setelah melakukan khataman Alquran bersama dan serentak se-Kota Depok," katanya.
Cak Imin yakin, dengan membaca dan mengkhatamkan Alquran segala keinginan kita dikabulkan oleh Allah SWT. Apapun persoalan yang dihadapi maka kembalilah kepada Alquran. "Gerakan Nusantara Depok Mengaji, masyarakat Depok menjadi masyarakat yang makmur dan sejahtera lahir dan batin," kata Muhaimin.
Menurut Cak Imin, saat ini di Indonesia sedang menghadapi krisis moral, banyak terjadi kekerasan seksual, krisis narkoba dan LGBT.
"Kita harus kembali memohon pertolongan Alllah SWT. Insya Alllah segala keinginan kita dan doa-doa kita dikabulkan," katanya
Cak Imin juga mengingatkan agar masyarakat Depok dan masyarakat Indonesia untuk selalu mencintai Nabi Muhammad SAW.
"Dengan rasa syukur kita maka kita kembali kepada Alquran dan menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup. Insya Allah setelah kita khataman kemudian kita dapat mengamalkannya," kata Cak Imin.