REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sinarmas grup kembali mewakafkan Alquran di Sumatera Selatan (Sumsel). Kali ini melalui salah satu anak perusahaannya Asia Pulp & Paper (APP) mewakafkan 1.000 Alquran ke pondok pesantren (Ponpes) Aulia Cendekia, Palembang.
Wakaf Alquran tersebut diserahkan langsung Direktur APP Suhendra Wiriadinata kepada Hendra Zainudin pimpinan pondok pesantren Aulia Cendekia, Kamis (26/5) di Pondok Pesantren yang berada di kawasan Talang Jambe, Palembang.
Menurut Suhendra wakaf Alquran dari Sinarmas Grup sudah menjadi kegiatan rutin perusahaan sejak tahun 2008. “Tahun ini APP Sinarmas akan mewakafkan 100.000 Alquran, 500 Alquran braille dan juz Amma yang disebar di seluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua,” katanya.
Direktur APP menjelaskan, Alquran yang diberikan dicetak di atas kertas berkualitas sangat baik atau sama seperti kertas yang diekspor APP Sinarmas ke negara-negara Timur Tengah untuk pencetakan Alquran.
“Dengan pemakaian normal, Alquran ini bisa bertahan hingga 100 tahun, secara standar percetakan juga sangat baik dan sudah diverifikasi mengenai isinya oleh lembaga yang memiliki otoritas,” ujar Suhendra Wiriadinata.
Pimpinan Pondok Pesantren Aulia Cendekia Hendra Zainuddin mengatakan, wakaf kitab suci Alquran sangat membantu pesantren dalam mendorong para peserta didik untuk semakin mencintai Alquran.
“Banyak keutamaan dari membaca Alquran, dengan bantuan ini diharapkan anak-anak lebih bersemangat lagi membaca dan menghafal Alquran,” katanya.
Tahun 2015 lalu, Sinarmas grup melalui anak perusahaannya PT OKI Pulp and Paper Mills yang beroperasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan (Sumsel) dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) membantu Alquran dan Juz Amma.
Bantuan diserahkan langsung Board Member of Sinarmas Franky O Widjaja kepada Bupati OKI Iskandar. Menurut Franky O Widjaja, bantuan yang diberikan PT Sinarmas sebanyak 2.000 eksemplar Alquran dan 2.000 eksemplar Juz Amma.
“Alquran ini dicetak PT Sinarmas dengan menggunakan kertas terbaik dari produksi kami. Alquran ini pencetakannya diawasi langsung dari Nahdhatul Ulama,” ungkap Widjaja menambahkan.