Selasa 10 May 2016 05:47 WIB

Dipandang Kalimat Terorris, Islamic Relief Kampanyekan 'Allahuakbar'

Rep: C21/ Red: Achmad Syalaby
Bus-bus di Inggris memajang iklan Islamic Relief yang bertuliskan Subhana Allah
Foto: BBC
Bus-bus di Inggris memajang iklan Islamic Relief yang bertuliskan Subhana Allah

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON -- Sebagian besar orang Inggri yang tidak mengenal Islam menginterpretasikan kalimat Allahuakbar berarti akan ada serangan teroris dalam waktu dekat. Karena itu, sebuah badan amal Muslim telah mengampanyekan kata Subhanallah dan Allahuakbar dengan menempelkan poster di sisi bus London. 

Dilansir dari Independent, Badan Amal Muslim terbesar di dunia, Islamic Relief berharap kampanye di lima kota besar tersebut akan mengubah pandangan negatif orang terhadap Islam. Islamic Relief melansir, meskipun frasa ini dapat membawa kekuatan dan optimisme pengungsi Suriah, namun dapat menanamkan ketakutan irasional kepada orang lain. 

Islamic Relief pun menghadapi tantangan untuk menggaungkan kampanye tersebut. Banyak orang yang menyerukan untuk menghapus kalimat tersebut dari bus London.

Inggris telah berkembang dengan cara yang bermacam-macam sejak pembentukan Islamic Relief pada tahun 1984. Namun sekarang London lebih menerima taktik kampanye dengan memilih Wali Kota Muslim pertama, pembuat roti Inggris Nadia Hussein yang diberi tugas terhormat untuk membuat kue bagi Ratu Elizabeth II ketika merayakan ulang tahun ke-90, atau  terpilihnya presiden NUS Malia Bouattia karena sebagai pemimpin Muslim perempuan dan kulit hitam pertama dalam sejarah NUS.

Meski demikian, sebagian masyarakat yang tidak paham  menjadi takut dalam penggunaan kata yang seharusnya untuk menunjukkan perdamaian terbesar bagi iman Muslim. Terlebih, iklan kampanye ini digaungkan menjelang bulan suci Ramadhan tiba.

Iklan ini memberikan kesempatan untuk membuka diskusi dengan orang lain tentang ajaran iman mereka yang dapat membantu untuk menggagalkan meningkatnya sentimen Islamofobia.  Reaksi media sosial terhadap kata Allahuakbar telah membuktikan bahwa memang perlu adanya percakapan yang lebih dari sebelumnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement